Selasa 15 Aug 2023 17:35 WIB

Tiga Orang Tewas Dalam Serangan Udara Rusia di Perbatasan Polandia

Serangan udara Rusia di dua daerah sebelah barat negara itu menewaskan tiga orang

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pejabat pemerintah Ukraina mengatakan serangan udara Rusia di dua daerah sebelah barat negara itu menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari satu lusin lainnya.
Foto: AP
Pejabat pemerintah Ukraina mengatakan serangan udara Rusia di dua daerah sebelah barat negara itu menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari satu lusin lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pejabat pemerintah Ukraina mengatakan serangan udara Rusia di dua daerah sebelah barat negara itu menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari satu lusin lainnya. Serangan digelar di daerah perbatasan dengan Polandia, negara anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Media lokal mengatakan serangan itu merupakan yang terbesar ke daerah Lviv sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu. Korban jiwa dan luka dilaporkan di wilayah utara Volyn.

Baca Juga

Pemerintah mengatakan perusahaan industri di Ibukota Wilayah Lutsk diserang semalam. Gubernur Yuriy Pihulyaiko mengatakan beberapa orang masuk rumah sakit akibat serangan tersebut.

Gubernur Lviv Maksym Kotzyskyi mengatakan lima orang terluka di Lviv. Enam rudal menghancurkan lusinan gedung dan sebuah taman bermain di dalam dan sekitar ibukota wilayah. Kozytskyi mengatakan korban termuda berusia 10 tahun.

Baik Volyn maupun Lviv berbatasan dengan Polandia dan berada beberatus mil dari garis depan. Dimana militer Ukraina berusaha mengusir pasukan Rusia dalam perang yang berlangsung selama 18 bulan.

Kota Lviv sebelumnya tidak banyak menjadi incaran serangan rudal Rusia sampai bulan Juli lalu. Ketika tujuh orang tewas setelah sebuah rudal menghantam gedung pemukiman di dekat pusat bangunan bersejarah.

Kota itu dianggap sebagai tempat aman selama perang, beberapa kantor pemerintah pindah ke sana dan sejumlah lembaga non-pemerintah menjadikannya sebagai pusat kegiatan. Kota itu juga menjadi titik transit pengungsi Ukraina yang menuju Polandia dan Eropa.

"Di sini bagian wilayah negara di mana jutaan orang mencari tempat aman dan pengungsian setelah melarikan diri dari horor invasi Rusia," kata koordinator residen PBB di Ukraina, Denise Brown dalam pernyataannya.

"Serangan tanpa henti Rusia terhadap infrastruktur penting di daerah padat penduduk menimbulkan penderitaan manusia yang luar biasa," tambahnya.

Gubernur Wilayah Dnipropetrovsk Serhiy Lysak mengatakan setidaknya dua orang juga terluka di selatan Kota Dnipro. Ia mengatakan sebuah perusahaan dan komplek olahraga menjadi target serangan.

Perdana Menteri Denys Shmyhal mengatakan infrastruktur sipil seperti sekolah dan rumah sakit setidaknya di delapan wilayah terkena serangan Selasa ini. Angkatan Udara Ukraina mengatakan serangan-serangan itu setidaknya melibatkan 28 rudal jelajah.

Angkatan Udara mengatakan enam belas rudal ditembak jatuh. Belum ada laporan korban jiwa.

"Teror harian Rusia memiliki satu tujuan: Menghancurkan kami, semangat juang kami, itu tidak akan terjadi," kata kepala administrator kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement