Nelayan membersihkan perahunya di Sungai Sagea, Desa Sagea, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Selasa (15/8/2023). Sungai Sagea dengan panjang 7.476 kilometer dan menjadi jalur menuju objek wisata Goa Boki Maruru itu kondisi airnya berubah warna menjadi keruh akibat tercemar sedimentasi yang diduga berasal dari aktivitas pertambangan, sehingga menyebabkan warga tidak bisa lagi memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari . (FOTO : Antara/Adlun fikri)
Nelayan membersihkan perahunya di Sungai Sagea, Desa Sagea, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Selasa (15/8/2023). Sungai Sagea dengan panjang 7.476 kilometer dan menjadi jalur menuju objek wisata Goa Boki Maruru itu kondisi airnya berubah warna menjadi keruh akibat tercemar sedimentasi yang diduga berasal dari aktivitas pertambangan, sehingga menyebabkan warga tidak bisa lagi memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari . (FOTO : Antara/Adlun fikri)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,HALMAHERA TENGAH -- Nelayan membersihkan perahunya di Sungai Sagea, Desa Sagea, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Selasa (15/8/2023).
Sungai Sagea dengan panjang 7.476 kilometer dan menjadi jalur menuju objek wisata Goa Boki Maruru itu kondisi airnya berubah warna menjadi keruh akibat tercemar sedimentasi yang diduga berasal dari aktivitas pertambangan hingga menyebabkan warga tidak bisa lagi memanfaatkan airnya untuk kebutuhan sehari-hari.
sumber : Antara
Advertisement