Rabu 16 Aug 2023 15:44 WIB

Upaya Jaga Kualitas Udara, Pemkot Bandung Dorong Penghijauan

Pemkot Bandung juga terus berupaya menghadirkan ruang terbuka hijau.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kualitas udara menjadi perhatian seiring laporan kondisi di Jakarta. Menyikapi isu tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, mendorong gerakan penghijauan.

“Sedikit demi sedikit, dengan anggaran yang terbatas, kita lakukan penghijauan kota untuk kualitas udara dan pembangunan Kota Bandung yang lebih baik,” kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga

Ema mendorong semua pihak bergerak menanam pohon untuk penghijauan. Ia mengaku sudah menginstruksikannya kepada aparat kewilayahan. “Kita sudah menggelorakan kepada kewilayahan supaya gerakan penanaman pohon kembali digalakkan,” kata dia.

Belum lama ini, Pemkot Bandung juga berupaya melakukan penghijauan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman. Diharapkan upaya tersebut dapat diperluas ke ruas jalan lainnya. “Konsistensi dalam penyelenggaraan penghijauan. Kita juga akan lakukan penghijauan di Jalan Braga,” ujar Ema.

Menurut Ema, Pemkot Bandung juga berupaya terus menghadirkan ruang terbuka hijau. Mengacu buku “Kota Bandung Dalam Angka Tahun 2022” yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Kota Bandung memiliki 759 taman kota, dengan total luas 2.170.134,11 meter persegi.

Pembukaan ruang terbuka hijau terus dilakukan, seperti dengan hadirnya Ciko Arena 1-5, Wetland Park Cisurupan, Seke Bakan Teureup, sejumlah kolam retensi, juga ruang publik lainnya. “Nanti Asda I (asisten daerah) memonitor program penghijauan kota bersama DPKP (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman),” kata Ema.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement