Kamis 17 Aug 2023 04:04 WIB

Bisa Uji Fitur Baru, Apa Itu Program WhatsApp Web Beta?

Menjadi penguji beta untuk WhatsApp itu mudah dan dapat dilakukan.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Program WhatsApp Web Beta adalah program pengujian yang memungkinkan pengguna untuk menguji fitur-fitur baru sebelum dirilis ke masyarakat umum. /ilustrasi
Foto: Unsplash
Program WhatsApp Web Beta adalah program pengujian yang memungkinkan pengguna untuk menguji fitur-fitur baru sebelum dirilis ke masyarakat umum. /ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Program WhatsApp Web Beta adalah program pengujian yang memungkinkan pengguna untuk menguji fitur-fitur baru sebelum dirilis ke masyarakat umum. Menjadi penguji beta untuk WhatsApp itu mudah dan dapat dilakukan dalam beberapa langkah sederhana. 

Berikut adalah panduan langkah demi langkahnya.

Baca Juga

1. Buka browser dan buka tautan berikut: https://play.google.com/apps/testing/com.whatsapp. Tautan ini akan membawa ke halaman pengujian beta WhatsApp di Google Play Store.

2. Pastikan masuk dengan alamat email yang sama dengan yang digunakan untuk Google Play Store.

3. Gulir ke bawah halaman hingga melihat tombol bertuliskan “Menjadi Penguji”. Klik tombol ini untuk bergabung dengan program beta.

4. Mungkin perlu beberapa saat agar aplikasi diterima, jadi bersabarlah. Pengguna akan menerima pemberitahuan setelah terdaftar dalam program pengujian beta.

5. Untuk mengonfirmasi bahwa pengguna telah diterima ke dalam program, kembali ke tautan di langkah 1.

Jika melihat pesan bertuliskan “Welcome to the testing program”, maka pengguna telah berhasil didaftarkan.

6. Setelah diterima dalam program beta, pengguna dapat mengunduh WhatsApp versi beta dari Google Play Store. Cukup cari "WhatsApp beta" di bilah pencarian dan unduh aplikasinya.

7. Lalu pengguna dapat menggunakan WhatsApp versi beta dan menguji fitur-fitur baru sebelum dirilis ke masyarakat umum.

Penting untuk diperhatikan bahwa aplikasi versi beta mungkin berisi bug dan masalah lain yang belum sepenuhnya diselesaikan oleh aplikasi. Oleh karena itu, disarankan menggunakan WhatsApp versi beta pada perangkat atau akun sekunder, untuk menghindari potensi masalah dengan akun utama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement