REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jambore Pramuka Dunia 2023 yang diadakan di Korea Selatan masih menyisakan kekacauan meski penyelenggaraannya telah selesai. Kali ini, rumput di stadion tempat perhelatan konser K-Pop Super Live pada 11 Agustus lalu dikabarkan rusak.
Konser yang diperkirakan dihadiri lebih dari 43 ribu orang ini menampilkan banyak artis K-pop yang membawakan lagu-lagu hit mereka. Namun, sisa-sisa konser tersebut ternyata tidak berjalan baik.
Konser K-pop Super Live pada awalnya direncanakan akan diadakan di Perkemahan Saemangeum pada 6 Agustus. Akan tetapi karena kekhawatiran tiba-tiba tentang fenomena cuaca Topan Khanun yang mendekat dengan cepat, akhirnya lokasi dan tanggal diubah menjadi di Stadion Piala Dunia Seoul pada 11 Agustus.
Konser tersebut menampilkan para idol K-pop seperti ITZY, NewJeans, NCT Dream, Kwon Eunbi, MAMAMOO, dan Xikers. Para Scout (anggota Pramuka), terlihat menikmati konser tersebut.
Dilaporkan Koreaboo, dikutip pada Kamis (17/8/2023), bahwa konser tersebut merusak rumput di Stadion Piala Dunia Seoul. Sebelum konser, ada kekhawatiran tentang pemasangan panggung dan kursi penonton di menit-menit terakhir di stadion karena potensi kerusakan pada rumput stadion.
Rumput hibrida tersebut baru ditanam dua tahun lalu pada 2021. Korporasi Manajemen Fasilitas Seoul menghabiskan dana sekitar 748 ribu dolar AS untuk rumput hibrida yang terdiri atas 95 persen rumput alami dan lima persen rumput buatan.
Pada 15 Agustus, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata (MCST) mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Korporasi Manajemen Fasilitas Seoul untuk memulihkan rumput yang rusak. Mereka menyatakan akan memulihkan rumput pada 17 Agustus tanpa mengganggu pertandingan sepak bola yang akan segera digelar di sana.
Selanjutnya, MCST berjanji setelah pertandingan pada 19 Agustus, mereka akan menilai kondisi rumput. Jika perlu, melakukan pekerjaan restorasi tambahan untuk memastikan tidak ada masalah untuk pertandingan sepak bola. MCST juga akan memberikan dukungan untuk biaya yang diperlukan untuk restorasi rumput.
Federasi Sepak Bola Profesional Korea memeriksa kondisi rumput di Stadion Piala Dunia Seoul pada 14 Agustus dan mengumumkan bahwa jika pekerjaan restorasi berjalan sesuai rencana, tidak akan ada masalah dengan penyelenggaraan pertandingan Liga K. Dalam kegiatan Jambore Dunia ke-25 itu diikuti oleh berbagai pramuka dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.