REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bani Qainuqa merupakan salah satu suku Yahudi yang hidup di perkampungan khusus mereka di Madinah.
Perang ini berawal dari kebencian kaum Yahudi atas kemenangan kaum Muslimin terhadap orang kafir Quraisy.
Seperti dikutip dari buku Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ, dengan berbagai macam cara mereka menghembuskan perpecahan dan fitnah di kalangan kaum Muslimin.
Rasulullah ﷺ berulang kali menasehati mereka dan menyerukan mereka kepada Islam. Namun hal tersebut justru semakin membuat mereka angkuh dan mengejek kaum Muslimin . Namun Rasulullah ﷺ tetap bersabar atas ulah mereka.
Hingga suatu saat, ketika seorang Muslimah belanja di pasar mereka, orang-orang Yahudi melecehkannya dengan meminta agar wanita tersebut menyingkap jilbabnya.
Tentu saja wanita tersebut menolaknya. Kemudian seorang penjual perhiasan mengikat ujung pakaiannya tanpa dia ketahui, sehingga ketika dia berdiri, tersingkaplah aurat wanita tersebut diiringi derai tawa orang-orang Yahudi di sekitarnya.
Wanita itu berteriak, kemudian salah seorang sahabat datang menolong dan langsung membunuh pelakunya. Namun kemudian orang-orang Yahudi mengeroyok dan membunuhnya.
Baca juga: Upaya Para Nabi Palsu Membuat Alquran Tandingan, Ada Ayat Gajah dan Bulu
Ketika berita ini sampai kepada Rasulullah ﷺ, beliau langsung mengumpulkan tentaranya, dan memberikan bendera kepada Hamzah bin Abdul Muththalib.
Lalu mereka menuju Bani Qainuqa'. Ketika melihat kedatangan kaum Muslimin, orang-orang Yahudi segera berlindung di balik benteng-benteng mereka.
Pasukan Rasulullah ﷺ mengepung mereka dengan rapat selama 15 hari pada bulan Syawal hingga awal Dzul Qa'idah tahun ke-2 Hijriyah.
Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar
Akhirnya Bani Qainuqa menyerah karena ketakutan melanda mereka. Lalu mereka menyerahkan keputusannya kepada Rasulullah ﷺ.
Abdullah bin Ubay bin Salul dengan gaya kemunafikannya membujuk Rasulullah ﷺ agar tidak membunuh mereka. Rasulullah ﷺ akhirnya mengusir mereka dari kota Madinah agar tidak tinggal berdampingan dengan kaum Muslimin .
Setelah itu masih ada lagi beberapa peperangan yang berhasil diatasi oleh Rasulullah ﷺ dan pasukannya.
Untuk lebih menunjukkan ketegasan Rasulullah ﷺ dalam masalah ini, beliau memerintahkan untuk membunuh Ka'ab bin al-Asyraf, seorang Yahudi yang paling dengki terhadap Islam dan kaum Muslimin, dan secara terang-terangan sering menyakiti kaum Muslimin . Hal tersebut semakin besar pengaruhnya karena dia orang terpandang di kaumnya, kaya raya dan penyair.
Tugas tersebut dilaksanakan oleh para sahabat yang dipimpin oleh Muhammad bin Maslamah. Hal ini semakin menambah kegentaran orang-orang Yahudi, bahwa Rasulullah ﷺ tidak segan-segan mengambil tindakan tegas jika ada yang bertindak sewenang-wenang terhadap kaum Muslimin.