Rabu 23 Aug 2023 11:43 WIB

TPA Sarimukti Ditutup Sementara, Kota Bandung Khawatir Darurat Sampah

Penutupan sementara TPA Sarimukti imbas kejadian kebakaran.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Petugas kebersihan memilah sampah saat kunjungan Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna ke tempat pengolahan sampah dan limbah yang dikelola warga di Cigondewah, Kota Bandung, Selasa (15/8/2023).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas kebersihan memilah sampah saat kunjungan Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna ke tempat pengolahan sampah dan limbah yang dikelola warga di Cigondewah, Kota Bandung, Selasa (15/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, ditutup sementara imbas kejadian kebakaran. Penutupan sementara ini disebut berdampak terhadap pengangkutan sampah dari Kota Bandung.

TPA Sarimukti menampung sampah dari sejumlah daerah di wilayah Bandung Raya, salah satunya Kota Bandung. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudy Prayudi mengatakan, penutupan sementata TPA Sarimukti membuat pelayanan pengangkutan sampah terganggu.

Baca Juga

“Bahkan, berpotensi darurat sampah di Kota Bandung, mengingat Kota Bandung masih mengandalkan TPA Sarimukti,” kata Dudy, saat dikonfirmasi, Rabu (23/8/2023).

Kebakaran dilaporkan terjadi di zona empat TPA Sarimukti sejak Sabtu (19/8/2023). Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ikut membantu upaya penanganan kebakaran di TPA Sarimukti. Sejumlah mobil pemadam kebakaran (damkar) dari Kota Bandung dikerahkan.

“Saya mengerahkan kemampuan kita, Dinas Kebakaran ke sana, dan gabungan dengan wilayah lain, supaya cepat tertanggulangi, jangan sampai berlarut lama. Sampah tertahan ini bisa menjadi darurat sampah lagi,” kata Ema, saat berkegiatan di Arcamanik, Rabu (23/8/2023).

Ema berharap kebakaran bisa lekas dipadamkan, sehingga TPA Sarimukti segera dibuka kembali untuk menampung sampah dari Kota Bandung. Di sisi lain, ia mengaku sudah memerintahkan camat dan lurah untuk mengajak masyarakat menekan volume sampah.

Diharapkan sampah juga bisa dikelola dan diolah, sehingga dapat mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA Sarimukti. “Kawasan Bebas Sampah harus bisa dioptimalkan, sampah selesai di wilayah. Kan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan Sampah) sudah edukasi terus dan sudah berjalan beberapa tahun, masa tidak dipahami,” kata Ema.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement