REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, isu tentang adanya grup WhatsApp yang beranggotakan orang tua/wali mahasiswa dan dosen sedang ramai diperbincangkan. Tampaknya, hal tersebut sudah cukup banyak dilakukan oleh para orang tua/wali mahasiswa di beberapa kampus Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Dosen Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Ratna Puspita menilai, tidak ada urgensi untuk membentuk grup WhatsApp antara orang tua dan dosen. Menurut dia, mahasiswa seharusnya mampu mengurus semua urusan perkuliahan sendiri.
"Kalo dari sisi dosen, saya merasa tidak perlu ya. Mahasiswa harus udah ngurus semuanya sendiri dan enggak perlu juga kampus memediasi mahasiswa dan orang tuanya," kata Ratna saat dihubungi Republika, Rabu (23/8/2023).
Biasanya, kata Ratna, alasan grup WhatsApp itu dibentuk agar orang tua terinformasi soal kuliah anaknya, termasuk pembayaran SPP. Dikhawatirkan, anak lupa atau yang paling buruk membohongi orang tuanya.
Namun alih-alih membuat grup WhatApp, menurut Ratna, universitas lebih baik memberikan akses portal mahasiswa ke orang tua/wali mahasiswa.
"Beberapa kampus sudah melakukan ini. Jadi orang tua bisa pantau dari situ untuk tahu IPK anaknya, anaknya kuliah atau enggak, dan lain-lain," jelas Ratna.
Di sisi lain, lanjut Ratna, orang tua juga perlu memperkuat ikatan dengan anaknya yang sudah mahasiswa. Orang tua harus mengetahui kendala selama perkuliahan anaknya, atau hal lain yang sekiranya membantu anak menjadi orang dewasa.