Rabu 23 Aug 2023 20:33 WIB

Belanda Beli Sistem Anti-Drone dari Israel

Sistem anti-drone akan dipasang di pangkalan udara Belanda.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perusahaan Israel Elbit Systems akan memasok sistem anti-drone berlapis ke Belanda. Kesepakatan senilai 55 juta dolar AS ini diumumkan saat penggunaan drone dalam perang Rusia di Ukraina semakin intensif.

Elbit akan memenuhi kontrak selama empat tahun. Perusahaan itu akan memasok Belanda teknologi anti-drone yang dinamakan ReDrone.

Baca Juga

Kementerian Pertahanan Belanda mengatakan sistem anti-drone akan dipasang di pangkalan udara dan pelabuhan angkatan laut Den Helder. Sebagai pertahanan menghadapi drone yang beratnya mencapai 20 kilogram.

“Sistem kontra-drone membantu melindungi unit angkatan bersenjata dan sistem senjata utama dari aksi musuh, dan juga dapat digunakan untuk melindungi infrastruktur dan proses non-militer penting di Belanda,” kata Kementerian Pertahanan Belanda seperti dikutip dari Defence News, Rabu (23/8/2023).

Pemerintah Israel mengatakan mendukung penuh Ukraina dari sudut pandang kemanusiaan, tetapi tidak menyediakan senjata untuk melawan invasi Rusia. Namun, pemerintah Israel tidak mencegah perusahaan pertahanan lokal menjual teknologi pertahanan ke negara-negara NATO, seperti penjualan pertahanan udara Arrow 3 yang dilaporkan bulan ini.

Sementara Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memberikan dukungan finansial dan peralatan militer ke Ukraina. Sebagai bagian dari kontrak, Elbit akan menyediakan beberapa konfigurasi seluler, stasioner, dan sistem terintegrasi ReDrone bersama dengan paket dan pelatihan.

ReDrone terdiri dari radar DAiR Elbit, sensor intelijen sinyal, dan muatan elektro-optik COAPS-L, yang memberikan gambaran udara terintegrasi yang ditingkatkan serta kemampuan serangan elektronik kelas atas. Semua dapat sepenuhnya diarahkan oleh sistem perintah-dan-kontrol terpadu.

Sistem tersebut, menurut situs Elbit, dapat melindungi pasukan kombatan, baik yang diam atau bergerak, serta fasilitas dan perbatasan penting. Ini memutus komunikasi drone dengan operatornya dan memblokir penggunaan GPS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement