REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis nomor satu dunia, Carlos Alcaraz, tidak akan terburu-buru dalam upaya mempertahankan gelarnya di Grand Slam US Open. Ia bahkan menyebut bahwa semua pertandingan itu sulit.
Bintang Spanyol berusia 20 tahun itu mengatakan, tidak sanggup menghadapi potensi perebutan gelar dengan unggulan kedua juara Grand Slam 23 kali Novak Djokovic, tapi akan berkonsentrasi pada babak pertama.
"Setiap Grand Slam yang saya ikuti, saya berusaha memenanginya,” kata Alcaraz, yang akan membuka upaya mempertahankan gelar melawan petenis Jerman peringkat 78 Dominik Koepfer, seperti disiarkan AFP, Jumat (25/8/2023).
Alcaraz mengalahkan Caspar Ruud di final US Open tahun lalu untuk merebut gelar Grand Slam pertamanya pada usia 19 tahun. Ia menjadi petenis peringkat satu dunia termuda dalam sejarah pemeringkatan. "Saya mempunyai kenangan yang sangat bagus tentang tahun lalu, jadi mari kita lakukan lagi," ujar Alcaraz.
Tiba sebagai unggulan teratas, dengan kemenangan epik di final Wimbledon atas Djokovic, adalah perasaan yang berbeda bagi Alcaraz. Akan tetapi ia mengatakan, perasaan itu tidak akan ia pikirkan.
"Secara mental, kami akan mencoba melupakan bahwa saya sedang mempertahankan gelar, kami hanya akan fokus pertandingan demi pertandingan, menunjukkan level terbaik di setiap pertandingan dan melihat apakah pada akhirnya saya bermain sesuai kemampuan, level terbaik saya, dan bisa meraih gelar kedua di sini," kata Alcaraz menjelaskan. "Setiap pemain di sini, setiap laga itu sulit. Setiap pemain bisa saling mengalahkan."
Di lapangan, Alcaraz digadang-gadang akan menjadi penerus petenis hebat seperti Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer. Namun ia menyebut dirinya sebagai pria yang sangat normal, yang mencoba dengan cara terbaik. "Saya selalu pergi ke tempat yang sama, bertemu orang yang sama, dan melakukan hal yang sama. Itu tidak mempengaruhi kami dan kami menganggapnya biasa," jelasnya.