REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Penting bagi umat Islam untuk menjadi teladan bagi seluruh umat manusia dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini dapat diraih dengan memiliki integritas dan kepribadian yang mulia, dalam pencarian spiritual dan duniawi.
Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) Malaysia, Datuk Dr Mohd Na’im Mokhtar, mengatakan hal ini perlu diperhatikan karena seorang Muslim sejatinya memiliki kepribadian yang seimbang. Muslim yang baik tidak akan terjerumus ke dalam ekstrem mana pun.
“Dia (Muslim) adalah pendukung belas kasihan, orang yang penuh kasih sayang, membantu dan memperkuat satu sama lain, serta selalu berupaya meningkatkan kerja sama antar manusia,” kata dia dikutip di The Sun Daily, Jumat (25/8/2023).
Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya pada acara penutupan dan penyerahan hadiah Majelis Pembacaan dan Penghafalan Al-Quran Internasional Malaysia (MTHQA) ke-63. Agenda ini berlangsung di World Trade Center (WTC) Kuala Lumpur, Kamis (24/8/2023) malam.
Tidak ketinggalan, hadir dalam kegiatan akbar itu adalah Sultan Perak Sultan Nazrin Shah dan Raja Permaisuri Perak Tuanku Zara Salim.
Selanjutnya, Mohd Na’im mengatakan membina persatuan di negara multi-etnis dan multi-agama bukanlah hal yang mudah. Meski demikian, hal tersebut merupakan tanggung jawab yang harus dijalankan dengan penuh keyakinan.
Ia lantas mengatakan, dalam kitab suci Alquran telah disampaikan berbagai rumusan Rabbani. Di dalamnya banyak tuntunan-tuntunan yang bisa dimanfaatkan untuk memperkuat persatuan dan solidaritas dalam konteks nasional.
“Konsep MADANI Malaysia sedang digarap dan dijadikan wadah bagi masyarakat, untuk terus mengambil langkah memperkuat rasa kebersamaan dan saling menghormati," lanjut dia.
Mohd Na'im pun menyinggung seputar rencana Transformasi al-Falah. Program ini juga dikembangkan, sebagai inisiatif untuk bersama-sama mendukung dan mewujudkan gagasan MADANI Malaysia.
Oleh karena itu, Menteri Agama Malaysia ini mengatakan program apresiasi Alquran, seperti Majelis Pembacaan dan Penghafalan Al-Quran Internasional yang sudah memasuki edisi ke-63 ini, akan selalu diangkat menjadi acara resmi di tingkat nasional.
Kegiatan MTHQA merupakan acara yang diselenggarakan oleh Departemen Pembangunan Islam Malaysia (JAKIM). Agenda yang berakhir pada 24 Agustus kemarin melibatkan dua kompetisi, yaitu membaca dan menghafal Alquran.
Untuk agenda tahun ini menghadirkan 76 peserta dari 52 negara. Sebanyak 24 laki-laki dan 12 perempuan untuk kategori resitasi (pembacaan), serta 27 laki-laki dan 13 perempuan untuk kategori hafalan.
Sumber:
https://www.thesundaily.my/local/mohd-na-im-paramount-for-muslims-to-be-role-models-for-all-mankind-BE11408845