REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) terus memonitor ketersediaan bahan pangan untuk mengantisipasi dampak akibat El-Nino. Tito menekankan antisipasi diperlukan meski suplai komoditas pangan, dari data yang ada, sampai akhir tahun 2023 tergolong cukup.
“Kita meskipun prediksi diperkirakan cukup bahan pangan, tapi ini sangat dinamis situasinya karena ada El-Nino, kemudian juga cuaca yang lain gangguan seperti ombak dan kemudian juga ada masalah di luar negeri karena El-Nino,” kata Tito dalam siaran persnya usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Tito menjelaskan, sejumlah negara seperti India termasuk yang terdampak El-Nino dengan produksi pangan dalam negeri ikut terpengaruh. Karena hal itu, kata Tito, India akhirnya memutuskan untuk tidak melakukan ekspor, begitu juga Rusia dan Ukraina.
“Kita tahu dua-duanya itu adalah dua negara sumber kita untuk impor gandum. Rusia sudah menutup kembali pelabuhan di Ukraina, yang tadinya disepakati untuk dibuka untuk menyuplai data, ini pengaruh besar sekali,” ujarnya.