REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA---Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan, berbagai ajang olahraga balap yang digelar di Sirkuit Mandalika, termasuk MotoGP membuka kesempatan kerja yang luas bagi tenaga kerja lokal di daerah setempat. "Salah satunya keberadaan marshall atau petugas lintasan, yang semula didominasi dari luar negeri, kini didominasi dari NTB" kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah Suhartono.
Ia mengatakan, pemerintah daerah tetap berkomitmen agar bagaimana tenaga kerja lokal dapat dimaksimalkan, sehingga program yang dilaksanakan pemerintah bisa mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Melihat perkembangan keterampilan tenaga lokal menjadi marshall khususnya membutuhkan waktu dan tekun belajar. Bahkan, mereka mendapat pelatihan atau kursus dari pihak terkait. "Sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang mumpuni saat menghadapi ajang skala nasional maupun internasional di Sirkuit Mandalika," katanya.
Sebelumnya, penyerapan tenaga lokal sebagai marshall dan pekerja lainnya menjadi hal utama yang dilakukan Mandalika Grand Prix Association Nusantara Jaya (MGPA) sebagai pengelola sirkuit.
Direktur Utama PT MGPA Priandhi Satria mengatakan, sekitar 90 persen atau sebanyak 520 tenaga kerja lokal didominasi asal NTB. "Sebagai volunteer (relawan) di berbagai bidang seperti hospitality, ticketing, media center, general worker, security, cleaning service dan waste management," katanya
Seiring dengan banyaknya ajang yang digelar di KEK Mandalika, menjadi pembekalan terhadap para marshall lokal dalam meningkatkan kemampuannya. MGPA bekerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat secara berkesinambungan melakukan pelatihan termasuk mengundang pihak otoritas balap dunia seperti FIM.
"Alhamdulillah dari posisi (sebelumnya, red) 100 orang asing dengan posisi marshall belum penting, kini bisa dibilang seratus persen marshall di lapangan adalah orang NTB," katanya.