Rabu 30 Aug 2023 16:02 WIB

CSIS Beberkan Beberapa Keuntungan Indonesia Gabung OECD

Indonesia menjadi tuan rumah jamuan makan malam 28 anggota OECD

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi ekonomi Indonesia. Indonesia menjadi tuan rumah jamuan makan malam 28 anggota OECD
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Ilustrasi ekonomi Indonesia. Indonesia menjadi tuan rumah jamuan makan malam 28 anggota OECD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 28 perwakilan negara anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) di Park Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (24/8/2023) lalu. 

Pertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia, dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD. 

Baca Juga

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengaku optimis perekonomian Indonesia akan lebih maju bila bergabung dengan OECD. 

"Saya melihat bahwa OECD lebih menjanjikan membuat ekonomi Indonesia lebih baik dengan berbagai manfaat yang akan diterima negara ini," kata Yose Rizal Damuri, Selasa (29/7).

Kata Yose, Menko Airlangga juga terus menunjukkan berbagai upayanya agar Indonesia dapat segera diterima dan bergabung menjadi bagian dari OECD. Tentunya upaya tersebut perlu didukung secara bersama.

"Ya inikan salah satu upaya dia (Airlangga) untuk membuat agar Indonesia itu bisa dengan cepat diterima bergabung dalam OECD.  Airlangga mencoba menjahit dukungan lewat makan malam dengan mengundang sejumlah perwakilan negara untuk dapat gabung di OECD," kata Yose Rizal Damuri.

Yose menjelaskan, Indonesia bakal mendapatkan banyak keuntungan bila resmi menjadi negara anggota OECD dan itu menjadi faktor eksternal yang mendorong perbaikan tata kelola dan perekonomian nasional.

Secara umum, manfaat paling nyata yang akan diterima tentunya meningkatkan reputasi kepercayaan dari masyarakat internasional, sekaligus dapat membuat perekonomian kita tumbuh lebih menjanjikan.

"Tentunya akan berpotensi juga meningkatkan investasi ke Indonesia atau berbagai aktivitas-aktivitas ekonomi lainnya," katanya.

Masuknya Indonesia menjadi negara anggota OECD, lanjut Yose, juga bakal mengubah cara-cara dalam tata kelola yang selama ini digunakan. Soalnya OECD itu menerapkan tata kelola baik dengan standar tinggi yang diakui internasional.

Baca juga: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel

"Bergabung ke OECD itu artinya kita masuk ke organisasi yang mengharuskan kita mempunyai standar lebih maju, standar kelola yang lebih baik dengan tata kelola yang lebih bisa dipercaya," tutur Yose.

Yose menambahkan, dengan bergabung ke dalam OECD juga membuat Indonesia harus mengikuti ketentuan yang ada di dalam organisasi. Dan itu menjadikan Indonesia lebih konsisten dalam melakukan reform yang tengah dilakukan oleh pemerintah.

"Kita juga bisa belajar dari negara-negara lain yang ada di OECD untuk melakukan reform agar ekonomi lebih tangguh dan berkinerja tinggi. Ya prinsipnya jika ingin menjadi negara maju maka kita harus melakukan kebiasaan-kebiasaan yang juga dilakukan negara maju dan itu bisa dicontoh dari negara-negara yang tergabung dalam OECD," kata dia.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement