REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Teknologi Informasi (IT) Nasional dan Zakathon 2023. Acara ini dilangsungkan selama tiga hari, dari Selasa hingga Kamis (29-31) Agustus 2023 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Rakernis IT Nasional diikuti oleh para pimpinan dan amil Baznas Provinsi, Kabupaten/Kota. Tercatat, sebanyak 29 Baznas Provinsi dan 112 Baznas Kabupaten/Kota hadir dalam acara ini.
Adapun Zakathon 2023 yang digelar bersamaan dengan Rakernis IT tersebut diikuti oleh peserta mahasiswa dari sejumlah kampus di Indonesia. Terdaftar sebanyak 9 kampus yang terbagi menjadi 11 tim.
Yaitu, Tim Childev dari Universitas Pamulang, Tim Synergy dari Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Baznas KITA TEAM dari Universitas Bina Nusantara, Tim Hi-Go dari Unusia, Tim The Khawarizmi dari Institut Teknologi Indonesia, Tim Triloka dari Universitas Pesantren Tinggi Darul 'Ulum, Tim Zanira dari Sampoerna University, Tim Hackermen dari Sampoerna University, Tim BDD dari Bina Sarana Informatika (BSI), Tim AZAN (Amil Zakat Nasional) dari BSI, dan Tim Teksyar (Teknologi, Syariah, Tarbiyah) dari UIN Bandung.
Zakathon merupakan kompetisi inovasi di bidang IT. Dalam kompetisi tersebut, para peserta yang terdiri dari tiga orang tiap timnya, akan berlomba menciptakan inovasi teknologi sebagai solusi berbagai masalah pengelolaan zakat.
Kompetisi ini melibatkan para juri dari praktisi IT, baik dari dunia kerja maupun dunia akademik yang dapat memberi pandangan mutakhir terkait perkembangan IT terkini.
Pimpinan Baznas RI Bidang Teknologi dan Informasi, Ir H Nadratuzzaman Hosen, menjelaskan, tujuan penyelenggaraan Rakernis IT Nasional dan Zakathon 2023 ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman dari sumber daya manusia Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota terhadap peran penting teknologi dalam pengelolaan zakat.
Selain itu, jelas Nadra, kegiatan ini juga bertujuan memperkenalkan aplikasi-aplikasi yang dikembangkan oleh Baznas RI untuk dapat digunakan oleh seluruh Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota.
"Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengakomodasi kebutuhan dari Baznas Provinsi dan Kabupaten/Kota terhadap teknologi, sekaligus untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia Baznas di seluruh Indonesia," ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Rabu (30/8/2023).
Nadra juga berharap, dengan kegiatan ini Baznas Provinsi Kabupaten/Kota dapat lebih berperan aktif dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk pengelolaan zakat, sehingga bisa menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas lagi. Hal ini sejalan dengan misi Baznas, yaitu melakukan modernisasi dan digitalisasi pengelolaan zakat nasional dengan sistem manajemen berbasis data yang kokoh dan terukur.
Nadra menambahkan, Zakathon 2023 juga bertujuan memperkenalkan perkembangan IT mutakhir kepada masyarakat. Selain, untuk menjaring talenta-talenta muda di bidang IT agar berinovasi dalam pengelolaan zakat.
Para peserta yang mengikuti kompetisi ini akan dikarantina selama tiga hari untuk merumuskan karya dan inovasi. Kemudian mereka diseleksi oleh tim IT internal Baznas RI menjadi lima peserta terbaik. Selanjutnya, para peserta terbaik akan diuji lagi oleh juri eksternal di hadapan semua peserta Rakernis IT Nasional.
"Ini tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada peserta terbaik mempresentasikan karya inovasinya kepada khalayak luas," jelas Nadra.
Nadra meyakini pemikiran, ide, pandangan dan inovasi sangat diperlukan, dan itu sangat mungkin lahir dari talenta-talenta muda.
"Saya sangat percaya mereka bisa melahirkan ide-ide cemerlang tentang pengelolaan zakat ke depan," tegasnya.
Baznas RI sebelumnya telah mengembangkan Sistem Manajemen Informasi Baznas (SIMBA) dan sejumlah aplikasi seperti Cinta Zakat, Menara Masjid dan lain sebagainya untuk mempercepat akselerasi digitalisasi pengelolaan zakat.
Sementara itu, Head of Digital Vertical Ecosystem Education Telkom Indonesia, Dr Sri Safitri, yang hadir sebagai salah satu pemateri dalam Rakernis IT tersebut, mengapresiasi ide Zakathon yang dibuat Baznas RI, dan menganggap sebagai sebuah terobosan luar biasa.
"Saya sendiri surprise dengan ide Zakathon ini. Insyaallah kami Telkom akan terus bekerja sama dengan Baznas untuk pengembangan teknologi IT ini," ujarnya.
Salah satu peserta Zakathon 2023, Muhamad Noor Abdi Ash Shafari dari Sampoerna University mengaku senang mendapat kesempatan untuk mengikuti kompetisi ini. "Kami akan memberikan kemampuan terbaik terkait inovasi-inovasi teknologi untuk pengelolaan zakat yang semakin baik di masa depan," katanya.