REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu (30/8/2023) menyampaikan keprihatinan atas kesehatan ratusan tahanan yang melakukan aksi mogok makan di Penjara Jau di Bahrain akibat kondisi buruk di fasilitas tersebut. Mereka dilaporkan telah melakukan aksi mogok makan selama 24 hari, menurut kantor berita Anadolu Agency.
Juru bicara Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) Ravina Shamdasani lewat pernyataan mengatakan, setelah terjadi aksi tersebut, otoritas sepakat untuk meningkatkan akses ke perawatan medis dan menambah jam kunjungan.
"Kami menyambut undangan Bahrain kepada Kantor HAM PBB untuk mengunjungi negara tersebut. Kami siap melakukan evaluasi tentang kondisi penjara di negara terkait."
Menurut Ravina, pihaknya juga siap memberikan masukan kepada otoritas sesuai dengan standar internasional serta siap memberikan dukungan teknis lainnya.