Jumat 01 Sep 2023 14:58 WIB

Pengamat: Manuver Cak Imin Picu Gempa Politik, Elektabilitas Anies Bisa Meningkat Tajam

Momentum yang dipilih untuk bermanuver dirasa cukup tepat.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Foto:

Tiket Cawapres untuk Cak Imin

Menurutnya, bergabungnya PKB ke Koalisi Perubahan yang diinisiasi Nasdem, sangat terbuka. Apalagi jika Cak Imin mendapatkan tawaran tiket cawapres dari Nasdem dan Anies Baswedan. Dampaknya, manuver tersebut akan menggoyang dua koalisi sekaligus.

"Ini tentu membawa konsekuensi politik lanjutan. Jika Cak Imin benar-benar gabung ke Nasdem mengusung Anies, maka sangat besar peluangnya terjadi perubahan komposisi blok koalisi partai-partai kubu Prabowo dan juga blok koalisi perubahan dan persatuan (KPP) sendiri," ungkapnya.

"Manuver Cak Imin ini mengguncang dua blok koalisi sekaligus, koalisi partai-partai pendukung Prabowo dan sekaligus partai-partai yang selama ini menominasikan Anies sebagai capres," katanya menambahkan.

Apalagi, jika Partai Demokrat lepas dari koalisi perubahan persatuan (KPP) akan membuka kemungkinan mencari mitra koalisi lainnya. Hal tersebut juga bisa memicu terjadinya blok koalisi baru. 

"(Misalnya) Sandiaga Uno peluangnya kecil untuk mendapatkan tiket cawapres Ganjar Pranowo, bisa juga akan mendorong PPP untuk mencari mitra koalisi dari partai-partai lainnya yang bisa menawarkan tiket cawapres atau bahkan capres," kata dia.

Bahkan, menurut Nyarwi, masih terbuka peluangnya untuk bersama-sama dengan Partai Demokrat membangun blok koalisi baru. Walaupun keduanya masih belum aman memenuhi syarat Presidential Threshold. "Namun, kemungkinan ini, masih terbuka untuk terjadi," ucap dia.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.

(QS. Al-Baqarah ayat 144)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement