Sabtu 02 Sep 2023 09:33 WIB

Rusia Tuding Pemenang Hadiah Nobel Dmitry Muratov Agen Asing

Dmitry Muratov merupakan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021.

Dmitry Muratov, pemimpin redaksi surat kabar berpengaruh Rusia Novaya Gazeta, sekaligus pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021.
Foto: AP Photo/Eduardo Munoz Alvarez
Dmitry Muratov, pemimpin redaksi surat kabar berpengaruh Rusia Novaya Gazeta, sekaligus pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Kehakiman Rusia pada Jumat (1/9/2023) menjuluki Dmitry Muratov, yang merupakan pemimpin redaksi surat kabar independen Rusia Novaya Gazeta --sekaligus pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2021, sebagai agen asing.

Muratov dituding menciptakan dan menyebarkan karya yang dihasilkan agen-agen asing dan menggunakan media asing untuk mengembangkan opini, menurut tulisan di Novaya Gazeta Europe yang diunggah di X --sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Koran itu menyebutkan bahwa opini tersebut ditujukan untuk membentuk sikap negatif terhadap kebijakan dalam dan luar negeri.

Baca Juga

Selain Muratov, kata Novaya Gazeta Europe, seorang ahli ekonomi bernama Konstantin Sonin, juga dimasukkan dalam daftar sosok-sosok yang dilabeli agen asing. Soni tampil di media asing sebagai sebagai narasumber, kata surat kabar itu dengan mengutip pernyataan Kementerian Kehakiman.

Muratov selama ini kerap melancarkan kritik soal perang Rusia terhadap Ukraina.

Orang-orang yang dinyatakan sebagai agen asing akan dikenai berbagai peraturan dan larangan terkait keuangan. Mereka juga tidak akan mendapat hak kerahasiaan pribadi.

Tokoh-tokoh lainnya yang dilabeli agen asing oleh Kementerian Kehakiman Rusia termasuk jurnalis Echo of Moscow, Oksana Barsheva, komedian Ruslan Bely, politisi St. Peterseburg Maksim Reznik, dan jurnalist TV Rain, Denis Katev, kata Novaya Gazeta Europe.

sumber : Antara/Anadolu Agency
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement