REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kepala badan antariksa Rusia Roscosmos mengatakan pada Jumat (1/9/2023), bahwa Moskow telah mengerahkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang canggih terkait situasi saat ini. Upaya ini sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Presiden Vladimir Putin, untuk membuat musuh-musuh Rusia "berpikir dua kali".
Kepala Badan Antariksa Rusia Yuri Borisov mengatakan bahwa rudal Sarmat telah ditempatkan untuk tugas tempur, demikian menurut kantor-kantor berita Rusia. Rincian lebih lanjut tidak dilaporkan.
Sarmat adalah salah satu dari beberapa senjata canggih yang pengembangannya diumumkan Putin pada 2018. Rudal berbasis silo, yang mampu membawa beberapa hulu ledak nuklir, dimaksudkan untuk menggantikan ICBM R-36 yang dikenal dengan julukan Satan.
Sarmat dilaporkan memiliki fase peluncuran awal yang singkat, sehingga hanya ada sedikit waktu bagi sistem pengawasan untuk melacaknya.
Pada 2022, sekitar dua bulan setelah mengirim pasukan ke Ukraina, Putin mengatakan bahwa Sarmat akan "secara andal memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka yang, di tengah panasnya retorika agresif, mencoba mengancam negara kita, berpikir dua kali."