REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Ribuan warga berkumpul di Stadion Wiradadaha, Kompleks Olahraga Dadaha, Kota Tasikmalaya, Ahad (10/9/2023). Mereka mengikuti kegiatan senam massal sambil membawa payung geulis.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana mengatakan, kegiatan bertajuk “Mendadak Senam Massal” itu merupakan puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) tingkat Kota Tasikmalaya.
“Haornas diperingati setiap tahun pada 9 September. Jadi, kami buat ini bersama rekan-rekan pegiat olahraga di Kota Tasikmalaya untuk melaksanakan senam massal,” ujar Deddy, Ahad.
Sekitar 10 ribu warga memeriahkan kegiatan senam massal itu. Ada yang unik dalam kegiatan ini, di mana para peserta membawa payung geulis, yang merupakan kerajinan khas Tasikmalaya.
Menurut Deddy, pihaknya sengaja menyediakan payung geulis untuk para peserta senam massal karena ingin turut mengangkat kearifan budaya lokal. “Kita perkenalkan sebagai warisan budaya di Kota Tasikmalaya. Kami ingin Tasikmalaya punya ciri khas. Selain olahraga, kami juga kenalkan payung geulis,” ujarnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengapresiasi kegiatan senam massal yang turut mengangkat kerajinan khas daerah. “Kita harus bangga punya payung geulis. Jadi, seluruh event yang sifatnya nasional, regional, diharapkan ada payung geulis. Tidak hanya sebagai sejarah, tapi juga penyemarak,” kata dia.
Menurut Cheka, penggunaan payung geulis di berbagai kegiatan diharapkan dapat terus mengenalkan payung geulis dan masyarakat pun bangga akan kerajinan khas daerah Tasikmalaya itu.
“Kita kembalikan identitas kita. Kita bangga identitas kita. Jadi, dalam setiap event harus ditampilkan identitas kita yang kita banggakan,” ujar Cheka.