REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Proses pemadaman dan pembasahan area bakas kebakaran di kawasan Gunung Bromo masih berlangsung hingga Rabu (13/9/2023). Bahkan, hanya tersisa beberapa titik yang perlu dilakukan upaya secara menyeluruh.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim Gatot Soebroto mengatakan, proses penanganan kebakaran api di kawasan Gunung Bromo akan terus dilakukan. Saat ini, proses penanganan tersebut sudah memasuki hari ketujuh sejak Rabu (6/9/2023).
Secara keseluruhan, kata dia, area kebakaran di kawasan Gunung Bromo sudah padam. "Memang masih tersisa beberapa titik api dan itu sudah dilakukan pemadaman darat oleh teman-teman BPBD dan relawan serta TNI, Polri serta unsur lainnya," kata Gatot saat ditemui Republika di Pos Jemplang, Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Rabu (13/9/2023).
Tidak hanya pemadaman lewat darat, pihaknya juga melakukan water bombing. Hal ini dilakukan mengingat cuaca di kawasan Gunung Bromo sudah lebih baik dibandingkan hari sebelumnya. Sebagaimana diketahui, pemadaman lewat udara sempat terkendala angin kencang pada Selasa (12/9/2023).
Sementara itu, Kepala Balai Besar Taman Nasional, Bromo Tengger dan Semeru (BB TNBTS), Hendro Wijarnako mengatakan, pemadaman api di sejumlah titik sebenarnya sudah berhasil dikendalikan pada Senin (11/9/2023). Namun karena angin kencang yang mencapai 40 knot pada Selasa (12/9/2023), proses pemadaman lewat udara termasuk pembasahan area bekas kebakaran terhambat. Sebab itu, proses pemadaman dan pembasahan lebih mengutamakan jalur darat.
Saat ini, kata dia, masih ada dua titik api yang perlu dipadamkan dan dibasahkan oleh tim. Kedua titik yang terlihat asapnya ini berada di area Gunung Mungal dan Pusung Loreng.
Menurut Hendro, pihaknya sudah mengirim tujuh regu untuk melakukan pemadaman dan pembasahan di dua titik tersebut. Sejumlah regu tersebut berasal dari area Jemplang, Kandangan dan Wonokitri. "Ini juga sudah koordinasi dengan udara, water bombing. Saya lihat dari pagi water bombing hari ini sudah 10 kali (hingga pukul 11.00 WIB dan akan terus berlanjut, red). Ini bantuan dari BNPB dan BPBD," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, telah terjadi kebakaran di kawasan wisata Gunung Bromo area Bukit Teletubbies. Situasi ini menyebabkan Balai Besar Taman Nasional, Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) harus menutup satu atau dua pintu masuk. Namun karena kebakaran semakin parah, pengelola akhirnya menutup total seluruh pintu masuk mulai 10 Oktober 2023 pukul 19.00 WIB.
Hendro mengungkapkan, proses pemadaman ini masih rangkaian kebakaran yang terjadi di Bukit Teletubbies, beberapa waktu lalu. Api yang disebabkan pemotretan prewedding dengan flare ini sebelumnya telah meluas ke beberapa titik. Hal ini termasuk ke wilayah Gunung Kursi dan Gunung Watangan.