Ahad 17 Sep 2023 07:15 WIB

Lonjakan Harga Amunisi Ancam Keamanan NATO 

NATO menekankan untuk melipatgandakan produksi guna memenuhi permintaan senjata.

Red: Ferry kisihandi
Bendera Finlandia di antara bendera negara anggota NATO.
Foto: EPA-EFE/JOHANNA GERON / POOL
Bendera Finlandia di antara bendera negara anggota NATO.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO – Pejabat tinggi militer NATO mengingatkan, melonjaknya harga amunisi akan menghambat peningkatan keamanan negara anggota. Sebab, belanja pertahanan yang lebih tinggi tak secara otomatis bisa diimplementasikan dalam upaya peningkatan keamanan. 

Karena itu, mesti ada upaya alternatif yakni dengan memperbesar  investasi swasta di perusahaan-perusahaan pertahanan. 

Baca Juga

‘’Harga peralatan pertahanan dan amunisi meningkat. Saat ini, kita membayar dengan yang terus lebih tinggi untuk barang yang sama,’’ kata Ketua Komite Militer NATO Laksamana Rob Bauer setelah bertemu menhan anggota NATO, di Oslo, Norwegia, Sabtu (16/9/2023). 

Maknanya, jelas dia, peningkatan anggaran belanja pertahanan tak bisa menjamin meningkatnya keamanan pula. Sebab, meski anggaran telah ditambah tetapi dengan melonjaknya harga amunisi, yang diperoleh tentu tak banyak seperti yang diharapkan.