REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian terus mendalami penyebab kasus kebakaran Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah yang terjadi pada Sabtu (16/9/2023) malam. Kini, jumlah saksi yang diperiksa ihwal kasus tersebut bertambah menjadi 24 orang.
"Sampai saat ini sudah bertambah menjadi 24 orang yang kita periksa," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada wartawan usai menemani kunjungan mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023).
Puluhan saksi tersebut meliputi berbagai pihak, mulai dari pekerja lapangan hingga pengelola museum. "Ada dari sekuriti, kemudian sebagian besar dari pekerja, pekerja yang ada di belakang, kemudian juga dari karyawan ataupun pengelola," ujar dia.
Komarudin menuturkan terus menggali beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kebakaran. Sejauh ini, kebakaran yang terjadi MNI diketahui disebabkan oleh arus pendek atau korsleting listrik yang bersumber dari bedeng tukang proyek di sisi belakang museum.
"Semua indikasi diperiksa, indikasi korsleting, indikasi sampah, dan sebagainya, itu sudah disisir. (Mengenai indikasi kelalaian SDM) itu nanti akan kita dalami juga, Labfor yang lebih pasti menyampaikannya," jelas dia.
Komarudin memastikan bakal terus melakukan pemeriksaan, bekerja sama dengan tim dari Puslabfor Polri dan tim dari MNI serta konservator. Diharapkan nantinya ada titik terang mengenai penyebab pasti dari kebakaran. Selain itu juga menjaga keamanan koleksi, yang diketahui totalnya yang terdampak kebakaran ada 817 koleksi di enam ruangan di Gedung A di MNI.
"Tugas kami yang pertama memastikan mencari penyebab kebakaran. Yang kedua memastikan barang-barang yang ada di enam ruangan tersebut ada dan tidak hilang," kata dia.