Selasa 19 Sep 2023 21:02 WIB

Setelah Terjadi Kericuhan, Ini Pesan Para Calon Kuwu di Kapetakan Cirebon

Para calon kuwu mengaku tidak mengetahui pemicu kericuhan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Kericuhan terjadi saat tahapan pengambilan nomor urut calon kuwu (kepala desa) di Desa Kapetakan, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).
Foto: Dok Tangkapan layar
Kericuhan terjadi saat tahapan pengambilan nomor urut calon kuwu (kepala desa) di Desa Kapetakan, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Kericuhan terjadi saat tahapan pengambilan nomor urut calon kuwu (kepala desa) di Desa Kapetakan, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Senin (18/9/2023). Kejadian ini diharapkan tidak kembali terulang.

Ada tiga calon yang maju dalam pemilihan kuwu/kades (pilwu/pilkades) 2023 di desa tersebut, yaitu nomor urut 1 Hj Sumini, nomor urut 2 Nawati, dan nomor 3 Tursija. Kericuhan yang terjadi pada Senin itu dikabarkan melibatkan pendukung calon kuwu nomor urut 1 dan 2.

Baca Juga

Hj Sumini mengaku tidak mengetahui penyebab kericuhan itu. “(Saat kejadian) saya masih di balai desa.  Tidak tahu persoalannya,” kata dia, saat ditemui selepas pertemuan dengan kepala Polres Cirebon Kota dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) di Markas Polsek Kapetakan, Selasa (19/9/2023).

Sumini mengaku akan menyampaikan kepada para pendukungnya agar tetap menjaga situasi kondusif di wilayah Desa Kapetakan selama tahapan pilwu. “Ya penginnya damai, aman, biar enak begitu,” katanya.

Calon kuwu lainnya, Nawati, juga mengaku saat kejadian kericuhan masih ada di balai desa. “Persoalannya saya tidak tahu,” kata Nawati, yang juga menghadiri pertemuan di Markas Polsek Kapetakan.

Nawati pun berjanji akan menyampaikan kepada para pendukungnya untuk menjaga keamanan dan kedamaian selama jalannya pilwu. “Saya penginnya pemilihan (kuwu) ini aman, tidak ada ribut-ribut, tidak ada masalah,” ujar Nawati.

Pesan serupa disampaikan Tursija. Ia mengaku akan menyampaikan pesan itu kepada para pendukungnya. “Saya akan mengondisikan pendukung saya agar Kapetakan aman dan kondusif,” kata Tursija.

Sebelumnya, Kepala Polres (Kapolres) Cirebon Kota AKBP M Rano Hadiyanto mengatakan, kericuhan terjadi karena adanya saling ejek antara pendukung calon kuwu. “Masing-masing simpatisan terjadi saling ejek. Ada yang tidak bisa mengontrol emosi, sehingga terjadilah pelemparan,” katanya.

Menurut Kapolres, tidak ada yang diamankan terkait kejadian kericuhan itu. Ia mengatakan, jajaran kepolisian akan menambah kekuatan untuk melakukan pengamanan tahapan pilwu.

Kapolres pun bertemu dengan para calon kuwu, Selasa. Menurut dia, para calon kuwu menyatakan komitmen untuk ikut menjaga keamanan dan situasi kondusif selama masa pilwu. Terlebih nantinya masuk tahapan kampanye hingga pemungutan suara.

“Kami sudah menyampaikan imbauan ke para calon kuwu untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan situasi kondusif wilayah,” kata Kapolres.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement