Rabu 20 Sep 2023 08:07 WIB

Jelang Pengumuman, The Fed Diprediksi Akan Tahan Suku Bunga

Ketua the Fed Jerome Powell akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Rabu.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Sentral AS (Federal Reserve) memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa (19/9/2023) dengan para pejabat diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Namun the Fed juga memperkirakan proyeksi ekonomi baru karena suku bunga masih perlu dinaikkan sebelum akhir tahun ini.

Dilansir Reuters pada Rabu (20/9/2023), pernyataan kebijakan baru dan keputusan suku bunga akan dirilis pada jam 2 siang waktu setempat. Ketua Fed Jerome Powell dijadwalkan mengadakan konferensi pers pada pukul 14.30.

Baca Juga

Investor yang terikat dengan suku bunga dana federal (federal fund rate) menganggap bank sentral AS hampir pasti akan mempertahankan suku bunga acuan federal fund pada kisaran saat ini antara 5,25 persen dan 5,5 persen. Hal ini sebuah langkah yang konsisten dengan peralihan The Fed ke suku bunga yang lebih lambat dan lebih dipertimbangkan.

Dari Maret 2022 hingga Mei 2023, The Fed menaikkan suku bunga dalam 10 pertemuan berturut-turut – sekitar seperempat hingga tiga perempat poin untuk melawan kenaikan inflasi terburuk sejak awal 1980-an.

Pada Juni, The Fed berhenti sejenak, namun proyeksi ekonomi triwulanan yang menyertai keputusan tersebut menunjukkan 12 dari 18 pengambil kebijakan masih mengantisipasi kenaikan suku bunga dua perempat poin lagi pada akhir tahun.

Salah satunya datang pada pertemuan pada Juli. Meskipun langkah The Fed yang lebih lambat dan bergantung pada data dapat menyebabkan para pejabat melewatkan September. Para analis mengatakan hanya ada sedikit berita ekonomi baru-baru ini yang akan mendorong para pembuat kebijakan untuk tidak memperhitungkan kenaikan suku bunga terakhir tersebut.

“Sebagian bersifat inersia, karena peserta Komite mungkin tidak ingin mengacaukan apa yang berhasil,” kata Ekonom JP Morgan, Michael Feroli.

Selain itu, data sejak pertemuan terakhir The Fed, meskipun secara umum mendukung pandangan perlambatan inflasi dan berlanjutnya pertumbuhan ekonomi, masih beragam karena laju kenaikan harga headline yang melonjak baru-baru ini.

Pada pertemuan Juli, sebagian....

 

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement