Senin 25 Sep 2023 11:13 WIB

Tuduhan Kanada Soal Pembunuhan Aktivis Sikh Bersumber dari Intelijen Aliansi Five Eyes

India menyebut tuduhan Kanada tersebut tidak masuk akal.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah peringatan untuk Hardeep Singh Nijjar, seorang pemimpin Sikh yang ditembak dan dibunuh awal tahun ini, dipajang di kuil  di Surrey, British Columbia, Kanada, 22 September 2023.
Foto: EPA-EFE/ETHAN CAIRNS
Sebuah peringatan untuk Hardeep Singh Nijjar, seorang pemimpin Sikh yang ditembak dan dibunuh awal tahun ini, dipajang di kuil di Surrey, British Columbia, Kanada, 22 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Tuduhan yang dilayangkan oleh Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau tentang kemungkinan keterlibatan pemerintah India dalam pembunuhan seorang aktivis Sikh, didapatkan dari informasi berbagi intelijen dengan anggota Five Eyes. Aliansi berbagi intelijen Five Eyes terdiri dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

“Ada kesamaan intelijen di antara mitra Five Eyes yang membantu mengarahkan Kanada untuk (membuat) pernyataan yang dibuat oleh perdana menteri,” kata Duta Besar AS, David Cohen kepada jaringan CTV News Kanada.

Baca Juga

CTV News merilis beberapa komentar Cohen pada Jumat (22/9/2023) malam. Jaringan tersebut mengatakan, mereka akan menyiarkan wawancara lengkap dengan Cohen pada Ahad waktu setempat.  Tidak ada rincian lebih lanjut yang dirilis tentang berbagi informasi intelijen tersebut.

Pada Kamis (21/9/2023) seorang pejabat Kanada mengatakan kepada The Associated Press, tuduhan keterlibatan India dalam pembunuhan tersebut didasarkan pada pengawasan diplomat India di Kanada. Termasuk informasi intelijen yang diberikan oleh sekutu utamanya. Namun pejabat itu tidak menyebutkan siapa sekutu yang dimaksud.