REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyimak penampilan band indie-rock Reality Club bagaikan mencicipi sebuah jamuan dengan hidangan berbagai rasa. Setelah suguhan itu seusai dinikmati dan berlalu, ada beragam rasa membekas dan tertinggal di hati, manis maupun getir.
Demikianlah musik yang dihadirkan Fathia Izzati (vokal/kibor), Anugrah Wicaksono (bas), Era Patigo Rizky (drum), dan Faiz Novascotia Saripudin (vokal/gitar) bisa menyentuh ke lubuk. Mereka menyampaikan banyak cerita cinta yang kompleks lewat lagu-lagunya.
Suara khas kedua vokalis dalam band, juga kombinasi musik dan lirik yang apik membuat lagu-lagu tentang cinta yang mereka bawakan bukan kisah kosong semata. Justru, lagu itu seolah mengisi dan menggenapi berbagai pengalaman yang dilalui penikmat musiknya.
Aksi panggung Reality Club itu membersamai penggemar di festival musik Pestapora 2023 hari ketiga, Ahad (24/9/2023). Selepas pukul 18.00 WIB, grup musik asal Jakarta yang dibentuk pada 2016 tersebut menghangatkan suasana di panggung Boss Stage.
Pada layar, tertuliskan kalimat yang berbunyi "Semua kisah cinta membutuhkan lagu tema". Ya, bukan hanya kisah cinta dengan akhir bahagia, tapi juga dengan beragam skenario, tetap butuh sebuah soundtrack. Seolah, Reality Club menyodorkan realitas kepada penonton, bahwa cinta tak selalu berakhir bahagia.
Deretan lagu Reality Club memang tidak bicara cinta yang berujung pada satu kemungkinan saja. Ada cinta yang berkelindan dengan penyesalan, kemarahan, serta kekecewaan mendalam, tapi juga ada kisah cinta yang penuh dengan rasa bahagia dan berbunga-bunga.
Sejumlah lagu yang dibawakan Reality Club antara lain "Tell Me I'm Wrong", "You Let Her Go Again", "Things I Don't Know", "Alexandra", "2112", "Am I Bothering You?", "Anything You Want", dan "Love Epiphany". Pada beberapa tembang, hadir para penari yang semakin menguatkan makna lagu.
Saat lagu "I Wish I Was Your Joke" mengalun, penyanyi Bilal Indrajaya memberi kejutan kepada penonton dengan naik ke atas panggung. Bilal memang berkolaborasi dengan Reality Club untuk perilisan lagu itu, tentang seseorang yang rela jadi sosok "cadangan" demi cinta.
Salah satu identitas Reality Club adalah semua lagunya menggunakan bahasa Inggris. Meski begitu, tidak menjadi kendala memancarkan rasa yang ada di tiap karya mereka. Seperti kata salah satu vokalisnya, Fathia Izzati, saat menyapa penonton. "Pestapora, kami adalah Reality Club. Kami ada di sini untuk membuat kalian semua menghikmati semua rasa," ucap Fathia dalam bahasa Inggris.