Selasa 26 Sep 2023 00:41 WIB

Viral Tarif Bakal Berubah Sesuai Domisili Penumpang, Ini Kata Transjakarta

Transjakarta membantah akan ada perubahan tarif sesuai dengan domisili penumpang.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Penumpang saat akan menaiki bus Transjakarta di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta. Transjakarta membantah akan ada perubahan tarif sesuai dengan domisili penumpang.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penumpang saat akan menaiki bus Transjakarta di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jakarta. Transjakarta membantah akan ada perubahan tarif sesuai dengan domisili penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat unggahan yang viral di media sosial terkait tarif bus Transjakarta akan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan status ekonomi dan KTP domisili penumpang. Hal ini diunggah oleh akun twitter dengan username @TMIHARINI.

Sementara itu, Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Wibowo menanggapi hal tersebut. Menurutnya, tarif bus Transjakarta masih sama yaitu Rp 3.500.

Baca Juga

"Belum berubah. Tarif Transjakarta masih Rp 3.500. Untuk perubahan tarif itu menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," kata Wibowo saat dikonfirmasi pada Senin (25/9/2023).

Kemudian, ia melanjutkan pengaturan tarif bus Transjakarta berdasarkan status ekonomi dan KTP itu belum diaplikasikan. Hal tersebut harus dikaji lebih dalam.

"Tentu perlu kajian mengimplementasikan dalam program," kata dia.

Diketahui, akun twitter dengan username @TMIHARINI mengunggah status kalau tarif bus Transjakarta akan disesuaikan dengan status ekonomi dan KTP domisili penumpang.

"Tarif bus Transjakarta akan mengalami perubahan. Transjakarta berencana memberlakukan sistem Account-Based Ticketing (ABT) yang mana tarifnya ditentukan berdasarkan status ekonomi dan KTP domisili penumpang Tarif untuk warga domisili DKI Jakarta dan non Jakarta akan berbeda," kata akun tersebut dikutip Republika pada Senin (25/9/2023).

Salah satu netizen pun dengan username @ImPramita mengatakan nantinya kalau tarif disesuaikan dengan KTP. Data pribadi bisa dilihat orang lain.

"Kalau diitung berdasarkan jarak masih masuk akal, lah ini status sosial sama ktp domisili, data pribadi ke ekspos dong. Kalo gini mah mending balik naik kendaraan pribadi," kata akun @ImPramita.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement