Selasa 26 Sep 2023 13:39 WIB

Tutup Jalan, Karnaval Pakis Pemicu Kecelakaan di Malang tidak Ajukan Izin

Kecelakaan ini menewaskan satu warga dan enam orang mengalami luka-luka.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Jajaran Polres Malang memberikan keterangan pers terkait kecelakaan yang menewaskan satu orang dan enam orang mengalami luka-luka di Mapolres Malang, Selasa (26/9/2023).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani 
Jajaran Polres Malang memberikan keterangan pers terkait kecelakaan yang menewaskan satu orang dan enam orang mengalami luka-luka di Mapolres Malang, Selasa (26/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kecelakaan terjadi kembali di wilayah Malang terutama di Jalan Raya Kedung Boto RT 04 RW 04 Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad (24/9/2023) malam ini diketahui telah menyebabkan kecelakaan hingga menewaskan satu warga dan enam orang mengalami luka-luka.

Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita mengatakan, pihaknya tidak menerima izin atau rekomendasi dari pihak desa terkait penutupan jalan dalam kegiatan karnaval.

"Untuk ke satlantas sendiri, tidak ada panitia dari desa tersebut untuk menanyakan atau meminta rekomendasi sehingga kami tidak ada mengeluarkan rekomendasi atau mengecek secara langsung alur dari karnaval tersebut," kata Agnis saat ditemui wartawan di Mapolres Malang, Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (26/9/2023).

Tidak hanya Satlantas Polres Malang, Polsek Pakis juga tidak menerima laporan adanya penutupan jalan di TKP. Penyelenggara hanya menyampaikan adanya sejumlah kegiatan termasuk karnaval yang akan dilaksanakan di wilayah tersebut. Kegiatan-kegiatan ini masih dalam rangkaian HUT Kemerdekaan RI di Desa Kedungrejo.

Dengan adanya peristiwa ini, Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, mengimbau agar masyarakat dapat memberitahukan kegiatannya secara spesifik kepada kepolisian. Langkah ini penting agar pihaknya dapat melakukan antisipasi terhadap pengamanan suatu kegiatan masyarakat.

Imbauan ini bukan hanya ditujukan pada kegiatan karnaval tetapi juga kegiatan lainnya. Dalam hal ini termasuk kegiatan hari besar nasional. "Dan saat ini sudah melewati bulan Agustus, saya kira seharusnya sudah tidak ada lagi kegiatan hari besar nasional," katanya.

Seperti diketahui, kecelakaan di kegiatan karnaval wilayah Pakis terjadi ketika mobil pikap yang dikemudikan Ustadi berjalan pada jalan menurun dari timur ke barat. Sesampainya di TKP, pria berusia 63 tahun tersebut lepas kendali. Bersamaan dengan itu, searah di depan kendaraan berjalan tujuh orang pejalan kaki.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement