REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ayat Alquran berikut ini menunjukkan bahwa tingkat pencapaian teknologi pada masa Nabi Nuh Alaihissalam lebih tinggi dibandingkan Nabi Adam Alaihissalam dan anaknya.
Berdasarkan penelitian arkeologi diketahui pada awalnya teknologi yang dikuasai manusia masih rendah, sehingga hanya dapat membuat alat dari bahan batu.
Pada masa berikutnya, manusia lebih maju teknologinya sehingga memungkinkan mereka mengolah logam. Benda-benda logam inilah yang kemudian mereka gunakan sebagai alat untuk membuat benda-benda lain yang cukup tinggi tingkat teknologinya, misalnya pembuatan perahu atau kapal.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَحَمَلْنٰهُ عَلٰى ذَاتِ اَلْوَاحٍ وَّدُسُرٍۙ
Kami mengangkut dia (Nuh) ke atas (kapal) yang terbuat dari papan dan pasak (paku) (Quran Aurat Al-Qamar Ayat 13)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
فَاَنْجَيْنٰهُ وَمَنْ مَّعَهٗ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِ
Kami selamatkan dia (Nuh) dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan. (Quran Surat Asy-Syu‘ara Ayat 119)
Berdasarkan dua ayat tersebut, menjelaskan manusia telah mampu membentuk kayu utuh menjadi potongan-potongan kayu panjang pipih atau papan. Papan kayu ini sebagai bahan untuk membuat kapal atau bahtera. Tentu proses pembuatannya menggunakan peralatan dari logam.
Sementara itu, kata “dusur” secara harfiah berarti mendorong sesuatu dengan kuat ke dalam sesuatu yang lain. Apa yang didorong bisa bermacam-macam, bisa saja berupa pasak atau paku.
Pembuatan kapal dari...