REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pejabat Azerbaijan dan perwakilan penduduk Armenia di Karabakh pada Senin (25/9/2023) menyetujui pembentukan kelompok kerja bersama untuk aktivitas sipil di wilayah itu.
Dalam pernyataan oleh Administrasi Kepresidenan Azerbaijan dikatakan bahwa Ramin Mammadov, perwakilan untuk kontak dengan penduduk Armenia di Karabakh, bertemu dengan perwakilan penduduk di kota Khojaly.
Menurut pernyataan tersebut, pertemuan diwarnai suasana yang konstruktif, dan perwakilan Armenia menyampaikan rasa terima kasih mereka atas makanan, bahan bakar, dan listrik yang disediakan oleh Azerbaijan.
Sebuah kesepakatan dicapai untuk mengadakan pertemuan kelompok kerja penyelesaian masalah sosial, kemanusiaan, ekonomi dan infrastruktur.
Kelompok ini diketuai Wakil Perdana Menteri Azerbaijan Shahin Mustayef dengan perwakilan terkait yang menangani utilitas, kesehatan, dan layanan sipil lainnya di wilayah tersebut
Pertemuan kelompok itu untuk menentukan arah tindakan lebih lanjut dan membentuk kelompok kerja bersama, termasuk wilayah Khankendy.
Pada pertemuan tersebut, diusulkan membangun rumah sakit lapangan dekat Khankendy atau Khojaly, dimana petugas medis Azerbaijan dan Armenia dapat bekerja bersama. Ada pula usulan membangun kafetaria keliling di lokasi pekerja asal Azerbaijan dan Armenia.
Selain itu, ada usulan agar tim campuran petugas medis Azerbaijan dan Armenia memberikan layanan bagi pendudukan yang kesepian dan berada di desa terpencil serta kunjungan oleh perwakilan masyarakat sipil dan aktivis asal Armenia yang tinggal di Karabakh ke Baku atau kota-kota lain di Azerbaijan. .
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pejabat Azerbaijan dan perwakilan Armenia akan kembali bertemu secepatnya.
Pada Selasa pekan lalu, dua orang tewas ketika truk milik institusi pemerintah Azerbaijan melindas ranjau di jalan raya Ahmadbayli-Fuzuli-Shusha di wilayah Jabrayil. Empat anggota polisi yang menanggapi laporan kejadian juga tewas ketika truk mereka melindas ranjau lain.
Akibatnya, Azerbaijan mengambil tindakan kontra-terorisme di wilayah Karabakh untuk menegakkan ketentuan yang diuraikan dalam perjanjian perdamaian trilateral dengan Rusia dan Armenia saat mengakhiri konflik tahun 2020.
Kemudian pada Rabu pagi, Kementerian Pertahanan Azerbaijan, berdasarkan kesepakatan yang dicapai dengan ketua kontingen penjaga perdamaian Rusia di wilayah itu, memutuskan untuk menghentikan aktivitas kontra-terorisme.
Hubungan Azerbaijan dan Armenia memburuk sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, sebuah kawasan yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, serta tujuh wilayah berdekatan lainnya.
Pada musim gugur 2020, Azerbaijan berhasil membebaskan beberapa kota, desa dan permukiman dari pendudukan Armenia dalam perang 44 hari yang diakhiri dengan gencatan senjata yang dimediasi Rusia.