Kamis 28 Sep 2023 21:25 WIB

Pengusaha Gerai Kopi Indonesia-Jepang Teken Nota Kesepahaman

Kopi Indonesia diakui punya kualitas single origin terbaik, terutama liberika.

Petani memanen kopi liberika tungkal komposit di Teluk Kulbi, Betara, Tanjungjabung Barat, Jambi, Kamis (21/7/2022).
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Petani memanen kopi liberika tungkal komposit di Teluk Kulbi, Betara, Tanjungjabung Barat, Jambi, Kamis (21/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO -- Sejumlah pengusaha gerai kopi Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan pengusaha kopi Jepang dalam ajang the 20th World Specialty Coffee Conference and Exhibition (WSCCE) di Tokyo, Jepang, yang digelar pada 27–29 September 2023.

Nota kesepahaman itu terkait pengembangan dan pembelian biji kopi untuk pemasaran di Jepang antara Indonesia House of Beans dengan Trunk Inc (Nagoya), Payu Café dengan KPSU Solok Radjo, Trunk Coffee dengan Wanoja Coffee, serta Kopikalyan dengan Rubath Wonosalam.

Baca Juga

Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang John Tjahjanto Boestami mengungkapkan, Jepang merupakan salah satu importir kopi terbesar di dunia dengan kebutuhan mencapai 400 ribu ton per tahun. Namun kopi Indonesia hanya dapat memenuhi sekitar 5 persen dari pangsa pasar di Jepang.

"Melalui pameran ini, Kopi Indonesia dapat semakin dikenal dan mengisi lebih banyak coffee shop di Jepang,” kata John di Tokyo, Kamis (28/9/2023).

Dalam kesempatan sama, Deputi Gubernur BI Dony Primanto Juwono menjelaskan, BI berupaya mengembangkan produksi komoditas kopi Indonesia untuk peningkatan ekspor melalui sinergi dengan instansi terkait.

Yasuo Suzuki yang merupakan salah satu pemilik Trunk Coffee di Nagoya menjelaskan, kopi Indonesia memiliki kualitas single origin yang terbaik di antara produsen kopi lainnya, baik untuk jenis arabika, robusta, dan liberika. Menurut dia, biji kopi Indonesia jenis liberika merupakan varian terbaik di antara produsen biji kopi jenis liberika lainnya, seperti Vietnam dan Brasil.

Dalam ajang tahunan Asosiasi Specialty Coffee Jepang (Specialty Coffee Association Japan/SCAJ) itu juga diresmikan Paviliun Indonesia.

Ajang tersebut diikuti oleh 250 peserta dari negara-negara produsen kopi dunia, di antaranya Nicaragua, Panama, Vietnam, Tanzania, dan El Salvador.

Paviliun Indonesia pada SCAJ 2023 ini merupakan kolaborasi antara KBRI Tokyo, Bank Indonesia Tokyo, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Pertanian RI dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, bekerja sama dengan Indonesia House of Beans untuk penyajian pencicipan kopi (coffee tasting).

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement