Jumat 29 Sep 2023 20:12 WIB

Sekjen PBNU: Tudingan yang Menimpa Erick Thohir Pertanda Dia akan Jadi Orang Besar 

Erick Thohir diprediksi akan menjadi cawapres.

Rep: Febryan A/ Red: Erdy Nasrul
Menteri BUMN yang juga Ketua PSSI Erick Thohir ziarah ke makam Gus Dur.
Foto: Tangkapan Layar Twitter
Menteri BUMN yang juga Ketua PSSI Erick Thohir ziarah ke makam Gus Dur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menilai tudingan syirik yang disematkan kepada Erick Thohir seusai menziarahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) adalah pertanda bahwa Menteri BUMN itu akan menjadi orang besar. 

"Tidak usah dipikirkan (tudingan syirik tersebut). Hiraukan saja, jalan terus. Tidak usah dianggap. Itu malah tanda-tanda Pak Erick mau jadi orang besar," kata Gus Ipul ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Jumat (29/9/2023). 

Baca Juga

Gus Ipul meminta Erick tidak berkecil hati setelah mendapatkan tudingan tersebut. Menurutnya, Erick seharusnya semakin bersemangat untuk melakukan ziarah ke berbagai makam kiai NU. 

Dia juga meminta Ketua Umum PSSI itu untuk terus melanjutkan pekerjaan dalam mempersiapkan gelaran Piala Dunia U-17, serta mempersiapkan diri untuk menjadi kandidat dalam Pilpres 2024. Bahkan, dia meminta Erick berkarya sembari terus melaksanakan ziarah dan kunjungan pesantren. 

"Berkarya terus (Pak Erick) dengan doa dan silaturahim ke pesantren-pesantren dan juga ziarah ke makam-makam yang selama ini mungkin menjadi teladan dan inspirasi. Makam Gus Dur, KH Wahid Hasyim, dan KH Hasyim Asy'ari itu adalah inspirasi," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menegaskan bahwa kegiatan ziarah dan doa yang dilakukan Erick bukanlah perbuatan syirik. Sebab, kiai-kiai NU seperti Gus Mus, Kiai Huda Ploso, Kiai Anwar Mansur, dan Gus Baha sudah kerap menjelaskan dalil bahwa ziarah kubur bukan syirik, bahkan mereka melakukan ziarah. 

"Ya, ziarah kubur tidak syirik. Wong beliau-beliau (para kiai-kiai NU tersebut) juga ziarah ke makam," kata Gus Ipul. Karena itu, dia meminta Erick untuk mendengarkan dan mengikuti perkataan dan dalil dari ulama NU saja. 

Dihubungi terpisah, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftahul Huda juga menyatakan ziarah kubur dan doa yang dilakukan Erick Thohir bukan perbuatan syirik. "Yang dilakukan Pak Erick bukan syirik," kata Kiai Miftah ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Jumat (29/9/2023). 

Kiai Miftah menjelaskan, berdoa adalah ibadah yang disenangi Allah SWT dan merupakan senjata bagi seorang mukmin. Dalam berdoa, seorang mukmin dapat bermunajat langsung kepada Allah. Bisa juga dengan cara bertawassul atau menjadikan sesuatu/seseorang sebagai wasilah (sarana) agar doa lebih didengar Allah SWT. 

Kiai Miftah menuturkan, wasilah yang diperbolehkan di antaranya adalah bertawasul dengan amal baik, bertawasul dengan Nabi SAW, dengan para sahabat nabi, tabiin, wali-wali Allah SWT, dan orang-orang saleh meskipun mereka sudah meninggal dunia. 

"Maka terkait yang dilakukan oleh Pak Erik, saya berhusnuzan bahwa itu dilakukan dalam rangka bertawasul dengan kekasih Allah SWT, bukan berdoa kepada Gus Dur," kata Kiai Miftah. Karena itu lah perbuatan Erick itu bukan syirik. 

Erick Thohir melakukan ziarah kubur itu di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (28/9/2023). Erick lantas mengunggah fotonya ziarahnya itu disertai penjelasan singkat di media sosial X. 

"Mengunjungi Pondok Pesantren Tebuireng untuk berziarah ke makam para pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy'ari, Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid & ulama besar lainnya," kata Erick lewat unggahannya. 

"Saya meminta doa untuk kesuksesan & kelancaran Indonesia yang akan jadi tuan rumah FIFA World Cup U-17," ujarnya masih dalam cuitan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement