REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- QR Code atau Kode QR merupakan barcode dua dimensi yang memudahkan pengguna untuk mengakses suatu laman hingga melakukan transaksi pembayaran. Sayangnya, sejumlah scammer juga memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan kode QR untuk menjerat korban-korbannya.
Pelaku scam atau scammer biasanya akan membuat kode QR palsu dengan mencatut nama merek, toko, hingga organisasi resmi. Kode QR ini lalu ditempelkan di suatu tempat atau dibagikan melalui ponsel agar bisa diakses oleh para korban.
Korban yang tidak sadar bisa memindai kode QR palsu buatan scammer tersebut melalui ponsel mereka. Akibatnya, para scammer atau peretas akan mendapatkan akses untuk mencuri berbagai informasi pribadi milik korban dari ponsel mereka.
"Kode QR (palsu) tak hanya bertindak sebagai tautan jahat, membawa Anda ke situs penipuan atau (membuat Anda) mengunduh malware, tetapi juga bisa diprogram untuk membuat panggilan dan mengirim pesan (dari ponsel Anda) ke kontak-kontak Anda," jelas pendiri dan CEO OUTFOXM Inc, Maria-Kristina Hayden, seperti dilansir Huffington Post pada akhir September lalu.