Rabu 04 Oct 2023 09:35 WIB

IHSG Dibuka Turun di Tengah Lonjakan Imbal Hasil Obligasi AS

IHSG melemah ke level 6.912,68.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdagangan Rabu (4/10/2023). IHSG melemah ke level 6.912,68 setelah terpangkas 0,30 persen pada perdagangan kemarin.

"Penurunan IHSG sejalan dengan pergerakan indeks saham di Asia pagi ini, yang dibuka melemah mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam yang ditutup turun tajam," kata Phillip Sekuritas Indonesia.

S&P 500 anjlok ke level terendah dalam empat bulan. Sementara Dow Jones memasuki teritori negatif untuk pertama kalinya pada tahun ini. CBOE S&P 500 Volatility Index (VIX), yang mengukur rasa takut investor, melonjak 12,32 persen ke level tertinggi sejak Mei.

Data pasar tenaga kerja AS memperkuat alasan bagi bank sentral AS, Federal Reserve, untuk mempertahankan suku bunga di tingkat yang tinggi. Hal ini pun mendorong kenaikan imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS.