Rabu 04 Oct 2023 13:19 WIB

Rusia Rekrut Narapidana untuk Berperang di Bawah Unit Storm-Z

Pasukan Storm-Z terdiri dari pemabuk, tentara yang tak patuh dan narapidana

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemabuk, tentara yang tak patuh dan narapidana direkrut Rusia dan dimasukkan dalam pasukan Storm-Z
Foto: Russian Defense Ministry Press Service photo
Pemabuk, tentara yang tak patuh dan narapidana direkrut Rusia dan dimasukkan dalam pasukan Storm-Z

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rekrutan mabuk, tentara yang tidak patuh, dan narapidana. Mereka termasuk di antara ratusan pelaku militer dan sipil yang dimasukkan ke dalam unit hukuman Rusia yang dikenal sebagai pasukan "Storm-Z", dan dikirim ke garis depan di Ukraina tahun ini.

“Pejuang badai, mereka hanyalah seonggok daging,” kata salah satu prajurit reguler dari satuan tentara no. 40318 yang dikerahkan di dekat Kota Bakhmut, yang diperebutkan dengan sengit di Ukraina timur pada Mei dan Juni.

Baca Juga

Prajurit itu mengatakan, dia telah memberikan perawatan medis kepada enam atau tujuh pejuang Storm-Z yang terluka di medan perang. Mereka terluka karena tidak mematuhi perintah dari seorang komandan yang meminta mereka untuk menyingkir. Prajurit itu tidak mengetahui alasan komandan memberikan perintah tersebut. Namun, hal ini melambangkan bagaimana pejuang Storm-Z dianggap lebih rendah nilainya dibandingkan pasukan biasa oleh para perwira.

"Jika para komandan menangkap seseorang dengan bau alkohol di napas mereka, maka mereka segera mengirim mereka ke regu Storm," ujar prajurit yang berbicara dengan syarat anonim.

Media yang dikendalikan pemerintah Rusia telah melaporkan bahwa pasukan Storm-Z ikut berpartisipasi dalam pertempuran sengit. Bahkan, beberapa anggotanya menerima medali atas keberaniannya. Namun, media tersebut belum mengungkapkan bagaimana mereka terbentuk, atau kerugian yang mereka alami.

Seperti prajurit dari unit no. 40318, sebanyak 13 orang yang diwawancarai, yang juga termasuk empat kerabat anggota Storm-Z serta tiga tentara di unit reguler yang berinteraksi dengan regu, meminta agar tidak disebutkan namanya, dengan alasan takut akan pembalasan. Reuters memverifikasi identitas semua pejuang yang terlibat menggunakan catatan kriminal, akun media sosial, atau dengan berbicara dengan rekan prajurit dan keluarga mereka.

Pasukan pemasyarakatan, yang masing-masing beranggotakan 100-150 orang dan ditempatkan dalam unit tentara reguler, biasanya dikirim ke bagian paling terbuka di garis depan dan sering kali mengalami kerugian besar. Orang-orang yang diwawancara mengidentifikasi setidaknya lima pasukan Storm- Z berjuang untuk mengusir serangan balasan Ukraina di timur dan selatan.

Tiga dari lima pejuang Storm-Z yang diwawancarai oleh Reuters, dan kerabat dari tiga pejuang Storm-Z lainnya, menggambarkan pertempuran mengerikan yang menyebabkan sebagian besar pasukan mereka musnah. Seorang pejuang, yang dihukum karena pencurian dan direkrut dari penjara, mengatakan, semua kecuali 15 dari 120 orang di unitnya yang tergabung dalam resimen ke-237 tewas atau terluka dalam pertempuran di dekat Bakhmut pada Juni.

Kelompok tentara bayaran Rusia, Grup Wagner mengirim narapidana untuk berperang di garis depan. Sementara unit Storm-Z berada di bawah komando langsung Kementerian Pertahanan. Pasukan tersebut juga menggabungkan narapidana yang secara sukarela berperang dengan imbalan janji pengampunan, dan tentara reguler akan dihukum karena pelanggaran disiplin.

Pasukan Storm-Z diperlukan sebagai infanteri yang dapat dibuang....

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement