REPUBLIKA.CO.ID, oleh Arie Lukihardianti, Riga Nurul Iman, Shelbi Asrianti
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, memastikan polemik Pandawara Group dengan warga dalam persoalan pembersihan sampah di Pantai Cibutun Loji telah selesai. Menurut Bey, Kepala Desa Sangrawayang Muhtar juga sudah meminta maaf.
Bey pun sudah mendatangi langsung Pantai Loji. Menurutnya, ia sudah berkoordinasi dengan kepala desa mengenai akar polemik dengan Pandawara Group. Ada beberapa kesalahpahaman antarkeduanya.
"(Ajakan Pandawara) baik itu sebetulnya, itu kan mengingatkan kita ada sampah. Tadi Pak Kades sempat sampaikan mohon maaf sempat emosi. Saya bilang nggak apa-apa. Itu kan biasa," ujar Bey, dikutip Kamis (5/10/2023).
Persoalan salah paham antarkeduanya ini bermula dari video Instagram yang dibuat oleh Pandawara Group. Di mana dalam video itu ada kalimat Pantai Loji merupakan pantai terkotor nomor 4 di Indonesia. Hal itu turut membuat kepala Desa Sangrawayang keberatan.
"Pak kades (keberatan) bukan masalah sampahnya, tapi (disebut) nomor empatnya (terkotor di Indonesia)," katanya.
Namun, menurut Bey, pihaknya pun merasa tidak keberatan atas konten video yang dibuat oleh Pandawara Group. Karena hal itu merupakan kritik pada pemerintah. Pemprov Jabar, kata Bey, menerima dan akan membersihkan bersama Pemkab Sukabumi.
"Tapi, menurut saya nggak apa-apa. Itu kritik pada kami agar lebih peduli lagi kepada masyarakat, harus lebih memperhatikan lagi lingkungan," katanya.
Rencana aksi bersih-bersih yang dilakukan Pandawara Group di Pantai Cibutun-Talanca Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi pada 6-7 Oktober 2023 mendatang viral di media sosial. Hal tersebut karena adanya sebutan pantai tersebut terkotor nomor empat di Indonesia.
Kepala Desa Sangrawayang Muhtar kepada wartawan mengatakan, aparat desa tidak dilibatkan dalam aktivitas bersih-bersih sampah di wilayahnya yang akan dilakukan Pandawara Group tersebut. Seharusnya sejak awal transparan atau terbuka kepada pemerintahan desa terkait rencana itu.
"Misalnya aksi bersih-bersih sebelumnya dimusyawarahkan di desa," kata Muhtar.
Sebab, menurutnya, aksi itu harus melibatkan masyarakat agar berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan sampah pantai. Sebagai contoh terang Muhtar, pada tahun sebelumnya, di sepanjang pesisir Loji, hampir 2.000 orang dari seluruh kabupaten terlibat dalam kegiatan bersih pantai. Sedangkan kalau di Desa Sangrawayang disayangkan tiba-tiba ada dan pihak desa tidak mengerti mengenai kegiatan tersebut.
Bahkan kata Muhtar, informasi hal itu masuk medsos. Dikhawatirkan seolah-olah desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan akan tercemar nama baiknya.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Simpenan Deris Alfauzi kepada wartawan mengatakan, sebelum rencana Pandawara Group warga dan karang taruna sejak jauh hari telah merencanakan kegiatan bersih bersih sampah di sekitar pantai dan sungai yang ada di sekitar wilayah. Kegiatan tersebut direncanakan pada momen peringatan Sumpah Pemuda.
Menurut Deriz, pembersihan sampah di sekitaran pantai Cibutun Sangrawayang dan juga Talanca Desa Loji tersebut sudah beberapa kali dilakukan. Intinya ada berkomitmen unsur-unsur terkait untuk selalu menjaga kebersihan dan keindahan pantai.
Sehingga lanjut Deris, pihaknya menyayangkan terkait unggahan Pandawara Group yang menuliskan pantai Cibutun merupakan pantai terkotor keempat di Indonesia hingga viral. "Kami sangat menyayangkan tidak ada komunikasi terlebih dahulu karena ada tulisan bahwasanya pantai Cibutun itu pantai terkotor keempat," katanya.
View this post on Instagram