REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Group Akseleran melalui platform marketplace lending Akseleran mencatat total penyaluran pinjaman usaha per September 2023 mencapai Rp 2,13 triliun lebih. Kinerja selama sembilan bulan terakhir tersebut tumbuh 6,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2022.
"Sepanjang tahun ini perseroan terus mengalami pertumbuhan secara konsisten dan berkesinambungan dari tiap kuartal. Kondisi ini dapat terlihat dengan pencapaian periode Juli hingga September 2023 yang mencatat raihan sebesar lebih dari Rp 691 miliar," kata Group CEO dan Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan, dalam keterangannya, Jumat (6/20/2023).
Menurut Ivan, hingga saat ini, Group Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha secara kumulatif Rp 8,73 triliun lebih. Pinjaman tersebut disalurkan kepada lima ribu lebih peminjam atau borrower yang merupakan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia.
Penyaluran pinjaman ini, ungkap Ivan, didukung penuh oleh 200 ribu lebih pemberi dana pinjaman perorangan atau retail lender terdaftar maupun belasan institutional lender termasuk sejumlah bank Buku 4 dengan kisaran penyaluran pinjaman mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 2 miliar.
Sejauh ini, Ivan menjelaskan, sektor usaha terbesar yang telah difasilitasi untuk penyaluran pinjaman usaha produktif dari adalah sektor infrastruktur dan konstruksi dan diikuti oleh sektor-sektor usaha lainnya, seperti energi, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengangkutan, dan pergudangan.
Secara portofolio, sebanyak 98 persen lebih adalah pinjaman produktif khususnya UKM. Sedangkan sisanya sebesar dua persen untuk sektor konsumtif di mana Group Akseleran menyasar ekosistem Akseleran melalui produk pinjaman untuk karyawan.
Ivan menerangkan, kinerja Group Akseleran yang terus bertumbuh, membuatnya tetap optimistis dapat mencapai target penyaluran pinjaman usaha di akhir tahun ini sebesar hingga Rp 4 triliun. “Group Akseleran masih berada di jalur pertumbuhan yang positif selama sembilan bulan terakhir pada tahun ini,” ungkap Ivan.
Menurut Ivan, pertumbuhan yang terjadi sejalan dengan sisi kualitas pinjaman di mana sampai saat ini total NPL kumulatif berada di angka 0,04 persen dari total penyaluran pinjaman. Oleh karena itu, Ivan menyampaikan, sampai akhir tahun ini tren kualitas pinjaman Group Akseleran masih akan terus stabil dengan tingkat NPL tidak lebih dari satu persen.
Untuk mempertahankan angka NPL tetap di bawah satu persen, Group Akseleran selalu melakukan assessment pinjaman secara prudent. Hal yang dimaksud antara lain melakukan penilaian terhadap cashflow borrower berdasarkan data keuangan borrower menggunakan machine learning tools.
Akseleran juga melakukan validasi atas underlying pinjaman atau invoice secara detail, termasuk mengontrol pembayaran dari payor atas invoice yang dijadikan underlying pinjaman sehingga tidak digunakan untuk hal lain selain membayar pinjaman dan memeriksa credit history peminjam.