REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menganjurkan masyarakat untuk menerima uang yang diberikan peserta pemilu. Hal itu disampaikan Prabowo ketika berpidato di acara deklarasi relawan Setia Prabowo, yang mayoritas beranggotakan alumni HMI.
Pada bagian akhir pidatonya, Prabowo meminta semua relawan untuk kompak dan bekerja sama menemui dan meyakinkan rakyat agar memilih dirinya. Dia juga meminta para relawan untuk meyakinkan rakyat agar jangan menentukan pilihan berdasarkan uang.
Kendati begitu, Prabowo menganjurkan rakyat untuk menerima uang yang diberikan peserta pemilu atau yang sering disebut politik uang atau serangan fajar. Menurut dia, rakyat boleh menerima karena uang tersebut merupakan uang mereka juga.
"Kalau ada yang nawarin uang, terima aja. Itu uang rakyat juga, ya kan. Itu uang rakyat, terima," kata Prabowo, lalu disambut gelak tawa dan tepuk tangan ratusan relawan yang menghadiri acara deklarasi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (7/10/202) itu.
Kendati meminta relawannya untuk tidak melarang rakyat menerima uang, Prabowo mengingatkan agar relawannya untuk memilih sesuai hati nurani, bukan berdasarkan uang. "Ajarin rakyat ikuti hatimu," kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Prabowo juga meminta relawannya untuk tidak memaksa rakyat memilih dirinya. "Kalau hati rakyat tidak percaya sama Prabowo, jangan pilih Prabowo," ucapnya.
Dalam kesempatan sama, Prabowo justru mengkritik sistem politik Indonesia saat ini yang berbiaya mahal. Menurutnya, sistem tersebut menyulitkan orang tak berpunya untuk menjadi peserta pemilu.
"Sekarang, sistem politik kita menurut saya terlalu mahal. Sulit kalau orang tidak punya uang banyak maju di politik, sulit," ujar sosok yang sudah tiga kali ikut pilpres itu.
Prabowo mengaku ingin memperbaiki sistem yang mempersulit orang tak punya uang untuk ikut pemilu itu apabila dirinya terpilih sebagai presiden. Prabowo akan mencari sistem politik berbiaya murah. "Supaya yang berkuasa nanti tidak hanya orang yang punya uang," ujarnya.