Ahad 08 Oct 2023 07:47 WIB

Anjurkan Terima Politik Uang Tapi Pilih Sesuai Hati Nurani, Prabowo: Itu Uang Rakyat Juga

Prabowo juga meminta relawannya untuk tidak memaksa rakyat memilih dirinya.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato politiknya saat menghadiri acara deklarasi dukungan Relawan Setia Prabowo di Jakarta, Sabtu (7/10/2023). Dalam sambutannya, Ketua Umum Partai Gerindra mengapresiasi dukungan relawan Setia Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Deklarasi tersebut digagas oleh hampir sebagian dari Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato politiknya saat menghadiri acara deklarasi dukungan Relawan Setia Prabowo di Jakarta, Sabtu (7/10/2023). Dalam sambutannya, Ketua Umum Partai Gerindra mengapresiasi dukungan relawan Setia Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Deklarasi tersebut digagas oleh hampir sebagian dari Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menganjurkan masyarakat untuk menerima uang yang diberikan peserta pemilu. Hal itu disampaikan Prabowo ketika berpidato di acara deklarasi relawan Setia Prabowo, yang mayoritas beranggotakan alumni HMI.

Pada bagian akhir pidatonya, Prabowo meminta semua relawan untuk kompak dan bekerja sama menemui dan meyakinkan rakyat agar memilih dirinya. Dia juga meminta para relawan untuk meyakinkan rakyat agar jangan menentukan pilihan berdasarkan uang.

Baca Juga

Kendati begitu, Prabowo menganjurkan rakyat untuk menerima uang yang diberikan peserta pemilu atau yang sering disebut politik uang atau serangan fajar. Menurut dia, rakyat boleh menerima karena uang tersebut merupakan uang mereka juga.

"Kalau ada yang nawarin uang, terima aja. Itu uang rakyat juga, ya kan. Itu uang rakyat, terima," kata Prabowo, lalu disambut gelak tawa dan tepuk tangan ratusan relawan yang menghadiri acara deklarasi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (7/10/202) itu.