Jumat 13 Oct 2023 10:46 WIB

Bahaya Bom Fosfor Putih Dibanding Bom ‘Biasa’ yang Diduga Dipakai Israel Serang Palestina

Tenaga medis butuh pelatihan khusus untuk mengobati cedera akinat bom fosfor putih.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Bom fosfor putih. Cedera yang diakibatkan bos fosfor putih lebih parah dibandingkan bom biasa.
Foto: sahabat al aqsha
Bom fosfor putih. Cedera yang diakibatkan bos fosfor putih lebih parah dibandingkan bom biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam aksi pengeboman di Jalur Gaza, Israel diduga menggunakan bom fosfor putih. Penggunaan bom fosfor berbahaya dan Konvensi Jenewa tahun 1980 melarang digunakan di daerah padat penduduk. Sebenarnya, apa itu bom fosfor putih? 

Bom fosfor putih dikategorikan sebagai senjata pembakar. Artinya, selain memiliki daya ledak yang merusak, bom juga mempunyai kemampuan untuk menyebarkan api.

Baca Juga

Dalam skenario ini, api berasal dari pembakaran fosfor yang terbakar pada suhu sekitar 1.500 derajat Fahrenheit atau 815 derajat Celsius. Bom fosfor putih dapat menyebarkan api ini ke area seluas beberapa ratus meter persegi dan fosfor terus terbakar hingga habis, bergantung pada keberadaan oksigen yang tersedia di udara.

Cedera akibat bom fosfor putih bisa lebih parah dan menimbulkan perawatan medis yang lebih besar jika dibandingkan dengan cedera yang disebabkan oleh bom konvensional. Para profesional medis memerlukan pelatihan khusus untuk mengatasi cedera spesifik ini dan melindungi diri mereka dari luka bakar fosfor selama proses perawatan.

Dilansir India Today, Jumat (13/10/2023), fosfor putih, zat kimia seperti lilin sering kali tampak kekuningan atau tidak berwarna dan dikaitkan dengan bau seperti bawang putih. Saat terpapar oksigen, dia mengalami penyalaan seketika dan berperan penting dalam persenjataan karena kemampuannya terbakar dengan cepat dan terang. Selama pengoperasian di siang hari, fosfor putih digunakan untuk menghasilkan tabir asap karena mengeluarkan banyak asap saat dinyalakan. 

Api yang cepat menyebar dapat menyebabkan kebakaran lahan dengan cepar dan sangat sulit untuk dipadamkan. Selain itu, fosfor putih menempel pada berbagai permukaan, termasuk kulit dan pakaian. Sifat-sifat ini secara kolektif menjadikannya sangat berbahaya bagi warga sipil karena dapat menyebabkan luka bakar yang dalam, bahkan menembus tulang, dan dapat muncul kembali setelah perawatan awal.

 

Ketika digunakan sebagai senjata, fosfor mempunyai kemampuan untuk melepaskan tembakan dahsyat ke sasarannya sehingga menyebabkan kerusakan yang tidak pandang bulu. Oleh karena itu, penggunaannya di dekat warga sipil sangat dilarang karena hukum internasional mengamanatkan perbedaan yang jelas antara entitas sipil dan militer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement