REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI — Masalah kekeringan atau kesulitan air bersih pada musim kemarau ini dilaporkan di tiga kecamatan wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menyalurkan air bersih untuk membantu warga di daerah terdampak kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Cimahi Fithriandy Kurniawan mengatakan, dampak kekeringan atau kesulitan air bersih dilaporkan di 13 kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan. “Jadi, hampir semua kelurahan dari total 15 kelurahan. Hanya tersisa dua kelurahan yang belum meminta permohonan bantuan air bersih,” ujar di Kota Cimahi, Jumat (13/10/2023).
Selama musim kemarau ini, BPBD Kota Cimahi disebut sudah mendistribusikan bantuan air bersih sekitar 600 ribu liter ke berbagai daerah di 13 kelurahan. Fithriandy mengatakan, bantuan air bersih yang sudah disalurkan itu ditujukan untuk membantu sekitar 13.445 jiwa.
“Tidak menutup kemungkinan nanti satu hari atau dua hari ke depan akan bertambah lagi permintaan untuk pendistribusian air bersih,” kata Fithriandy.
Fithriandy mengatakan, BPBD Kota Cimahi siap menyalurkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga. Baik untuk kebutuhan minum maupun MCK (mandi, cuci, kakus). “Penggunaan (bantuan air) sebetulnya lebih utama untuk kebutuhan pokok, seperti memasak dan minum,” ujar dia.
Kepala Seksi Kedaruratan Logistik BPBD Kota Cimahi, Rohmat, pihaknya dibantu berbagai unsur lainnya dalam menyalurkan bantuan air bersih. Seperti jajaran TNI, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI) dan unsur relawan. Menurut dia, bantuan air bersih disalurkan ke sekitar 30 lokasi.
Rohmat mengimbau masyarakat bijak dan berhemat dalam menggunakan air, sebab masih musim kemarau. “Ini tentunya harus berhemat air. Saya sampaikan bahwa saat ini belum memasuki musim hujan dan diprediksi sampai dengan akhir Oktober atau awal November,” kata dia.