REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI — Masyarakat di Kota Cimahi, Jawa Barat, diimbau selalu waspada akan potensi terjadinya bencana saat musim hujan. Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi pun sudah menetapkan status siaga darurat bencana geohidrometeorologi.
Kepala Seksi Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Rohmat, mengatakan, status siaga darurat bencana geohidrometeorologi itu diberlakukan mulai 16 November 2023 hingga 31 Mei 2024.
“BPBD tentunya kita telah mempersiapkan dan kita selalu siap kaitan dengan geohidrometrologi ini untuk menetapkan pasukan siaga 24 jam penuh,” kata Rohmat, Ahad (10/12/2023).
Rohmat mengatakan, berdasarkan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan di wilayah Kota Cimahi berlangsung sejak November dan diperkirakan akan terus terjadi sampai Maret 2024. “Artinya, beberapa bulan ke depan tentu intensitas hujan akan tinggi di wilayah Bandung Raya, khususnya di Kota Cimahi,” katanya.
Meningkatnya curah hujan ini dinilai berpotensi memicu kejadian bencana. Sebagai bentuk antisipasi, Rohmat mengatakan, dibentuk Tim Reaksi Cepat. Tim tersebut ditujukan untuk melakukan respons cepat atas kejadian bencana dan melakukan langkah-langkah penanggulangan darurat.
“Bila terjadi bencana, semua tim ini bergerak bersatu padu saling mendukung dalam hal penanganan darurat bencana di Kota Cimahi,” kata Rohmat.
Rohmat mengatakan, BPBD Kota Cimahi juga melayangkan surat imbauan kepada perangkat daerah dan aparat kewilayahan untuk meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kejadian bencana saat musim hujan.
Aparat kewilayahan pun diharapkan dapat segera melapor kepada BPBD Kota Cimahi jika terjadi bencana di daerahnya. “Jadi, intinya harus selalu siap siaga bagaimana cara menyelamatkan, cara mengevakuasi diri kalau memang terjadi hal-hal yang kita tidak harapkan, seperti ancaman gempa bumi, banjir, hingga longsor,” kata Rohmat.