Sabtu 14 Oct 2023 08:49 WIB

ESDM Konfirmasi 1,5 Juta Ton Elpiji Melon tak Tepat Sasaran

Pembeli gas nonsubsidi terus menyusut sejak 2019.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Lida Puspaningtyas
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan stok dan penyaluran LPG 3 Kg di wilayah Cirebon aman.
Foto: Dok Republika
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan stok dan penyaluran LPG 3 Kg di wilayah Cirebon aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyebut adanya penyimpangan distribusi gas LPG 3 Kg yang semestinya diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Pemerintah pun berencana memperpendek rantai pasok LPG agar kontrol terhadap penyaluran gas bersubsidi itu dapat lebih ketat. 

“Ada 1,5 juta ton barang yang keluar dari jalur (level) distribusi sampai ke pengecer. Ini dari survei, kita mau rapihin,” kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (14/10/2023). 

Arifin mengatakan, pemerintah ingin agar barang bersubsidi itu tersalurkan tepat sasaran kepada masyarakat miskin meski saat ini penjualan masih dilakukan secara bebas.

Ia lantas mencontoh penyaluran pupuk bersubsidi yang menurutnya lebih tertib sehingga dapat lebih mudah dikontrol hingga sampai ke tangan penerima. 

Arifin mengatakan, penerima pupuk bersubsidi rata-rata mencapai 16 juta penerima setiap tahunnya dengan 27 ribu penyalur. Sementara, konsumen LPG 3 Kg saat ini mencapai 60 juta orang dengan 245 ribu penyalur. 

Seharusnya, kata Arifin, barang bersubsidi tidak boleh diperdagangkan bebas. Namun nyatanya saat ini, terdapat pengecer hingga kios yang ikut menjual LPG 3 Kg ke masyarakat. Alhasil, konsumen gas bersubsidi itu terus meningkat semetara pembeli gas non bersubsidi justru menyusut. 

“Tahun 2019 dulu yang membeli LPG 12 kg (non subsidi) volumenya 900 ribu ton. Sekarang turun jadi 600 ribu ton. Mestinya kan naik,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Arifin, hal itu juga  tidak lepas dari penyimpangan distribusi LPG 3 Kg yang terjadi selama ini. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta direksi dan komisaris PT Pertamina (Persero) bekerja sama dalam mengungkap dugaan kebocoran distribusi elpiji 3 kg. Erick mengaku sudah menghubungi direksi dan komisaris Pertamina untuk menindaklanjuti dugaan kebocoran tersebut.  

“Nah itu yang mau kita berantas dan saya sudah meminta direksi pertamina melihat isu itu. Saya juga berharap, komisaris Pertamina bekerja sama dengan direksinya, tidak bekerja sendiri, kan mereka satu grup," ujar Erick usai acara 1.000 Manusia Bercerita dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia  di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement