REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengecam seruan Israel yang meminta warga Palestina meninggalkan Gaza. Saudi juga mengutuk serangan Israel yang dilancarkan terus-menerus terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdaya.
Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataannya yang dilansir Arab News, Sabtu (14/10/2023).
"Kerajaan Arab Saudi menegaskan penolakannya terhadap seruan pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza, dan kecamannya atas (serangan yang) terus menerus menargetkan warga sipil tak berdaya di sana," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Arab Saudi bahkan juga meminta komunitas internasional turut mengucurkan berbagai bentuk bantuan yang dibutuhkan masyarakat Gaza. Khususnya bantuan berupa perlengkapan medis.
"(Komunitas internasional) harus memberikan bantuan dan kebutuhan medis yang dibutuhkan masyarakat Gaza, terutama karena perampasan kebutuhan dasar untuk kehidupan yang layak melanggar hukum kemanusiaan internasional," tambah pernyataan itu.
Kementerian memperingatkan tidak melakukan hal tersebut akan memperburuk krisis dan penderitaan yang dialami masyarakat di wilayah tersebut. Kerajaan juga menyerukan diakhirinya pengepungan Israel di Gaza.
Saudi juga mendesak adanya evakuasi warga sipil yang terluka dan memajukan proses perdamaian antara Palestina dan Israel sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan Inisiatif Perdamaian Arab.
Liga Muslim Dunia juga menolak dan mengutuk dengan keras seruan Israel untuk melakukan pemindahan paksa warga Palestina dan terus menargetkan warga sipil di Gaza, kata organisasi tersebut pada hari Jumat.
Di sisi lain, militer Israel memperingatkan seluruh warga sipil Kota Gaza, yang berjumlah lebih dari 1,1 juta orang, untuk pergi ke selatan dalam waktu 24 jam. Mereka telah mengumpulkan tank-tank di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza menjelang invasi darat yang diperkirakan akan dilakukan.