REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ford Motor mengatakan pada Jumat (13/10/2023) mengatakan pihak mereka untuk sementara waktu akan mengurangi satu dari tiga giliran (shift) di Pabrik Michigan yang memproduksi truk pikap Lightning F-150 listrik. Alasannya adalah berbagai kendala, termasuk masalah rantai pasokan. 

Produsen mobil nomor dua di Amerika Serikat (AS) itu mengatakan pemotongan tersebut tidak ada kaitannya dengan pemogokan United Auto Workers. Ford menuturkan langkah tersebut mulai berlaku Senin (16/10/2023) dan akan memengaruhi sekitar 700 pekerjaan. 

Dilansir Reuters, Ahad (15/10/2023), dikatakan mereka akan merotasi shift yang sedang dipotong, dan tidak mengatakan berapa lama pengurangan produksi akan berlangsung. 

Ford mengatakan pihaknya sedang mengerjakan pemrosesan dan pengiriman kendaraan yang ditahan untuk pemeriksaan kualitas setelah memulai kembali produksi pada Agustus. 

Di hari yang sama, The Wall Street Journal melaporkan bahwa seorang pejabat UAW mengatakan dalam sebuah memo bahwa Ford sedang mempertimbangkan untuk membatalkan perpindahan tersebut dengan alasan melambatnya permintaan dan mengindikasi bahwa perusahaan tersebut sedang mencari cara untuk memproduksi lebih banyak truk bertenaga bensin. 

“Tidak perlu seorang ilmuwan hebat untuk mengetahui bahwa penjualan Lightning kami telah menurun,” kata memo itu, menurut surat kabar tersebut. 

Ford menolak mengomentari memo tersebut. 

Produsen mobil tersebut mengatakan pekan lalu penjualan F-150 EV di AS turun 46 persen dalam tiga bulan yang berakhir 30 September menjadi 3.503 tetapi masih naik 40 persen dibandingkan tahun 2022 selama sembilan bulan pertama. F-150 EV menyumbang sekitar dua persen dari seluruh penjualan seri Ford F.