Senin 16 Oct 2023 00:13 WIB

Teknologi AI, Ancaman untuk Manusia atau Hanya Fantasi? Begini Kata Petinggi Google

Semua teknologi akan mempengaruhi berbagai bidang.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang saat pesat. Saat ini AI berdampak pada beragam aspek kehidupan./ilustrasi
Foto: Pexels
Teknologi kecerdasan buatan (AI) berkembang saat pesat. Saat ini AI berdampak pada beragam aspek kehidupan./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Munculnya kecerdasan buatan (AI) di industri teknologi saat ini masih dianggap sebagai peluang maupun ancaman, khususnya bagi pekerja manusia. Teknologi memang diibaratkan seperti dua mata pisau. 

Namun, menurut Google, inovasi dalam teknologi tentu adalah sebuah keniscayaan. Megawaty Khie, Regional Director, Google Cloud Indonesia & Malaysia, mencontohkan perubahan zaman dengan adanya teknologi, seperti tidak ada lagi petuga jaga parkiran mal, penjaga pintul tol dan sebagainya. “Semua teknologi akan mempengaruhi berbagai bidang,” kata Megawaty dalam acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) 2023 yang digelar BCA Learning Service Foundation, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Berkaca dari masa lalu, di juga menyinggung soal penemuan digital imaging. Dulu, pegawai Kodak pernah melaporkan penemuan digital imaging, namun ditolak oleh bos perusahannya karena dianggap bisa mengancam bisnis cetak fotonya.

Tetapi, kata Megawaty, pendiri Kodak lupa bahwa jika dia berhenti, maka inovasi justru terus dikembangkan oleh perusahan lain. Hari ini kita melihat bahwa orang sudah merasa cukup hanya dengan membawa smatrphone daripada mencuci cetak foto.

“Jadi itulah inovasi, suka tidak suka, teknologi tetap jalan dia tidak menunggu. Maka manusia yang perlu belajar selalu satu tahap ke depan. Jangan takut dengan teknologi, dari travel industry, air line, e-commerce semua lini kena,” kata dia.

Jadi, dia menambahkan bahwa daripada mengkhawatirkan inovasi teknologi, lebih baik sumber daya manusia (SDM) bergerak satu tahap di depan. SDM perlu memanfaatkan keahlian mereka dengan melihat masa depan.

Google sendiri sering memberikan pelatihan secara gratis dan bekerjasama berbagai pihak. Dampaknya ke masyarakat bisa sangat besar tegantung mau belajar atau tidak.

Megawaty menambahkan sebenarnya Google telah mengembangkan AI hanya tidak dirilis secara besar-besaran. Dalam hal ini Google disebut mengembangkan teknologi berdasarkn etis, dengan rambu-rambu yang berlaku. Tidak seperti seolah binatang liar. Dalam pengembangan AI ini juga perlu ada mitra yang tepat agar berkembang sesuai rambu-rambu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement