REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang kembali berkecamuk di Palestina. Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom menyampaikan harapannya agar Israel dan Hamas menghentikan peperangan dan duduk bersama.
"Saya berharap semua pihak yang bersengketa segera menghentikan peperangan dan bisa duduk bersama dalam perundingan," kata Pendeta Gomar kepada Republika, Rabu (18/10/2023).
Pendeta Gomar mengatakan kekerasan dan peperangan, bagaimanapun bentuknya, tidak akan pernah menyelesaikan masalah. "Menurut hemat saya, kedua belah pihak, Israel dan Hamas, sebaiknya menuruti resolusi-resolusi yang dikeluarkan oleh PBB," ujar Pendeta Gomar.
Pendeta Gomar menegaskan solusi dua negara yang berdaulat yakni Israel dan Palestina, harus dikedepankan, dan keduanya harus saling mengakui.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrur Rozi yang akrab disapa Gus Fahrur mengatakan hukum asal berniaga dengan orang non-Muslim termasuk kaum Yahudi adalah diperbolehkan dalam syariat Islam. Namun, dia juga menyerukan untuk memboikot produk yang terafiliasi Israel.
Gus Fahrur mengatakan, melakukan boikot terhadap produk Israel yang melakukan kezaliman terhadap bangsa Palestina dianjurkan oleh sebagian ulama, karena termasuk dalam upaya jihad damai di era modern adalah mendukung kemerdekaan Palestina dengan cara tidak membeli produk Israel.
"Cara (boikot) ini bila dilakukan secara massal oleh seluruh masyarakat internasional terutama umat Islam diyakini efektif mampu menekan perekonomian bangsa Israel dan memaksa mereka untuk melakukan perundingan perdamaian dengan Palestina," kata Gus Fahrur kepada Republika, Ahad (15/10/2023)