Kamis 19 Oct 2023 09:34 WIB

Mesir Setuju Buka Kembali Perbatasan dengan Gaza

Pembukaan = akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang setelah perbaikan jalan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Mesir setuju untuk membuka kembali perbatasannya dengan Jalur Gaza untuk memungkinkan bantuan menjangkau warga Palestina
Foto: EPA-EFE/MAXAR TECHNOLOGIES
Mesir setuju untuk membuka kembali perbatasannya dengan Jalur Gaza untuk memungkinkan bantuan menjangkau warga Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mesir setuju untuk membuka kembali perbatasannya dengan Jalur Gaza untuk memungkinkan bantuan menjangkau warga Palestina. Kesepakatan itu terjalin saat Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membahas bantuan untuk Gaza dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi melalui telepon pada Rabu (18/10/2023) malam.

Biden mengatakan kepada wartawan, bahwa Sisi setuju untuk membuka penyeberangan Rafah dari Mesir ke Gaza. Pembukaan penyebaran ini memungkinkan sekitar 20 truk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah kantong tersebut. Masyarakat Gaza sangat kekurangan makanan, air, bahan bakar dan kebutuhan pokok lainnya setelah Israel melancarkan blokade dan serangan udara beberapa hari yang lalu.

Baca Juga

Dalam perjalanan ke Washington, Biden mengatakan, dia berterus terang kepada Israel tentang perlunya memfasilitasi bantuan ke Gaza. Biden tidak memberikan batas waktu pembukaannya, tetapi juru bicara keamanan nasional AS John Kirby mengatakan, pembukaan tersebut akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang setelah perbaikan jalan.

Meskipun perjanjian tersebut merupakan sebuah terobosan, aliran bantuan masih belum memenuhi kebutuhan. Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Rabu, bahwa organisasi tersebut berupaya untuk mengembalikan pengiriman bantuan ke Gaza menjadi 100 truk sehari, jumlah yang sama sebelum perang Israel-Hamas.

Mesir sebelumnya mengatakan, penyeberangan Rafah tidak ditutup secara teknis tetapi tidak dapat dioperasikan karena serangan Israel. Namun kini Kairo mengatakan, Sisi dan Biden setuju untuk memberikan bantuan ke Gaza dengan cara yang berkelanjutan. Mereka mengoordinasikan upaya bantuan dengan organisasi internasional di bawah PBB.

Selama kunjungan Biden ke Israel, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel akan membiarkan makanan, air, dan obat-obatan mencapai Gaza selatan melalui Mesir. Namun tindakan ini belum juga dilaksanakan.

Penasihat Netanyahu Mark Negev mengatakan kepada CNN, bahwa Israel telah setuju untuk mengizinkan bantuan ke Gaza melalui Mesir. "Kami tidak ingin melihat Hamas mencuri bantuan yang ditujukan kepada penduduk sipil. Ini adalah masalah nyata," ujarnya.

Israel menegaskan kembali tidak akan mengizinkan bantuan melalui penyeberangannya dengan Gaza sampai Hamas membebaskan sekitar 200 tahanan yang disandera dalam serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, 3.478 warga Palestina telah terbunuh dan 12.065 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di wilayah kantong yang terkepung sejak 7 Oktober. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement