Kamis 19 Oct 2023 12:44 WIB

Siap Bersaing di Era AI? Pastikan Menguasai Keterampilan Ini

Semua sektor harus cepat beradaptasi denga kemajuan teknologi, terutama AI.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Masa depan tidak dapat diprediksi dan penting untuk memiliki strategi inovatif dan disruptif yang dapat membantu kita menghadapi situasi yang terus berubah.   (ilustrasi)
Foto: Unsplash
Masa depan tidak dapat diprediksi dan penting untuk memiliki strategi inovatif dan disruptif yang dapat membantu kita menghadapi situasi yang terus berubah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Masa depan tidak dapat diprediksi dan penting untuk memiliki strategi inovatif dan disruptif yang dapat membantu kita menghadapi situasi yang terus berubah. 

“Dinamika baru memberi kita lanskap yang selalu berubah penuh dengan peluang dan tantangan. Kita menghadapi relevansi baru dan menemukan diri kita sedang menyusun jalur baru menuju kesuksesan,'' ujar Jenny Lee, CEO International Test Center saat pembukaan ITC Leadership Summit 2023, pada Rabu (18/10/2023).

Baca Juga

Relevansi baru seperti opsi kerja hibrid, angkatan kerja dengan mobilitas tinggi yang mengutamakan mobilitas dibandingkan loyalitas, lonjakan jumlah perusahaan start-up karena banyak angkatan kerja yang lebih memilih bekerja untuk diri sendiri dibandingkan di perusahaan besar, persyaratan jalur karir, peningkatan literasi digital, dan program-program yang dikurasi menjadi standar baru. ''Oleh karena itu, dibutuhkan talenta dan keterampilan baru atau yang lebih baik dalam angkatan kerja kita agar mampu menghadapi lanskap yang dinamis,'' lanjutnya.

Menurut Jenny, solusi untuk menghadapi tantangan dinamika baru dimulai dari lembaga pendidikan. Para siswa perlu lulus dari lembaga mereka masing-masing agar siap kerja. Ini berarti memiliki cara yang terstruktur untuk mengembangkan hard skill dan soft skills yang tepat dan kuat, serta literasi yang sesuai dengan bidang pilihan mereka. 

Mereka perlu belajar bagaimana belajar lagi dengan cepat. Pendidikan perlu bermitra lebih erat dengan industri dan commerce untuk memberikan pengalaman yang relevan yang sesuai dengan teori dan praktik atau latihan langsung di lapangan, dengan lebih banyak program seperti internship dan shadowing.

Berangkat dari kenyataan tersebut, International Test Center (ITC) menginisiasi ITC Leadership Summit 2023. Ajang ini bertujuan untuk menyediakan platform diskusi mengenai tema penting tentang bagaimana mentransformasi organisasi mereka melalui pemikiran disruptif untuk memecahkan masalah kompleks dan memimpin organisasi mereka menuju pertumbuhan yang tak tertandingi.  

“ITC percaya dengan konsep life-long learning dan lembaga pendidikan tinggi kita perlu mengembangkan pendekatan yang lebih kuat untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan life-long learners, bahkan bermitra dengan sektor industry dan commerce, dan pemerintah untuk memberikan pelatihan kepemimpinan yang berkelanjutan dan pelatihan hard and soft skills yang terkini dan sesuai. Hal ini mungkin bisa menjadi faktor kelangsungan hidup mereka,'' kata Jenny Lee.

Dalam kesempatan yang sama, Ilham A. Habibie Executive Chairman, National Information & Communication Technology Council (Wantiknas), yang mengatakan bahwa semua sektor harus cepat beradaptasi denga kemajuan teknologi, terutama teknologi kecerdasan buatan (AI) yang akan menjadi tantangan dan peluang baru di masa kini dan masa depan. 

“Untuk teknologi AI, hal yang penting an harus segera dilakukan adalah penerapan metodologi yang seragam  dan disepakati oleh seluruh dunia. Dimana hal tersebut bisa menjadi etika dalam penerapan AI, tegas Ilham A. Habibie

Leadership Summit ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan secara rutin oleh ITC yang pada tahun ini telah memasuki tahun ke-12. Selain menggelar acara hari pertama secara hibrid, ITC juga menyediakan berbagai sesi menarik di hari kedua yang digelar secara virtual.

 

sumber : Siaran pers
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement