REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Desakan dari warga Israel yang menuntut Benyamin Netanyahu untuk mundur dari jabatan Perdana Menteri terus disampaikan sebagian warga Israel, yang menilai ia telah gagal dalam memimpin pemerintahan. Kegagalan dalam persoalan keamanan, hukum hingga kasus korupsi telah memperburuk kinerja Netanyahu di kepemimpinannya kali ini.
Serangan pejuang Hamas ke perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober lalu, menjadi akumulasi kekecewaan warga Israel dengan pemerintahan Netanyahu. Keluarga-keluarga Israel yang menjadi tahanan Hamas, yang menggelar protes pada Sabtu (14/10/2023) di Tel Aviv.
Mereka menyuarakan kritik tajam terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menuntut pengunduran dirinya. Netanyahu dinilai gagal mengembalikan keamanan Israel khususnya di wilayah selatan.
Bahkan ketika beberapa warga Israel menjadi tahanan Hamas, Netanyahu tidak mampu membebaskan warga Israel yang menjadi tahanan. Para pengunjuk rasa berkumpul di depan Kementerian Pertahanan Israel.